Kendaraan EREV Berpotensi Bantu Indonesia Kurangi Ketergantungan Impor BBM

Neta L Varian EREV
Sumber :
  • Cnev post

Jakarta – Seiring dengan keinginan Pemerintah untuk mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM), banyak cara yang telah dilakukan seperti mendorong kehadiran kendaraan listrik, pengembangan biofuel, dan lainnya.

Saksi Sebut Indonesia Sudah Ketergantungan Impor Gula Mentah Puluhan Tahun

Adapun Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian melihat bahwa salah satu kendaraan ramah lingkungan EREV (Extended Range Electric Vehicle) bisa menjadi salah satu cara untuk tidak impor bahan bakar minyak lagi.

Diketahui, EREV ini memiliki cara kerja yang mirip dengan mobil Hybrid namun menggunakan baterai isi ulang, sebagai sumber tenaga dan kendaraan jenis ini bisa dipadukan dengan Biofuel.

ESDM ke SPBU Swasta: Mau Kosong sampai Akhir Tahun atau Sepakat dengan Pertamina?

"Saat ini kan kita memang memiliki bahan bakar biofuel, sehingga migrasi dari gasoline ke biofuel. Ini adalah kekayaan kita, menjadi gamechanger," kata Putu Juli Ardika selaku Plt Direktur Jenderal ILMATE dikutip VIVA Otomotif di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta.

Ilustrasi Biofuel

Photo :
  • instablogsimages.com

ESDM Ungkap Nasib BBM yang Diimpor Pertamina Tapi Ditolak Vivo

Putu menambahkan bila melihat dari roadmap yang paling potensial flexy engine digabungkan dengan EREV.

EREV sendiri sebenarnya belum hadir di pasar Indonesia, namun Pemerintah meyakini kehadiran kendaraan ini bisa menutup peluang negara dalam impor bahan bakar.

Lebih lanjut, Putu mengatakan bahwa kebijakan pendukung dari Pemerintah bisa membuat para pabrikan menghadirkan lebih banyak kendaraan ramah lingkungan untuk konsumen.

Salah satu kebijakan yang bisa dilakukan Pemerintah, kata Putu adalah pemberian pajak rendah untuk kendaraan ramah lingkungan.

"Kita lihat di Thailand sendiri sudah menyediakan pajak rendah untuk kendaraan ramah lingkungan. Sedangkan Indonesia masih tinggi sebesar 23-33 persen," tuturnya.

Putu pun mengungkapkan bahwa kendaraan ramah lingkungan ini cukup banyak di Indonesia, Maka dari itu, ini bisa menjadi inisiatif baru untuk meningkatkan produksi dan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi.

"Kita sebenarnya cukup dibanjiri oleh low emission vehicle. Semestinya kita bisa mendorong ini menjadi suatu inisiatif yang baru untuk meningkatkan produksi dan menjadikan Indonesia sebagai warehouse, basis produksi," tutupnya.

SPBU VIVO Daan Mogot.

Pertamina Patra Niaga Ungkap Vivo dan AKR Sepakati Ini soal Impor BBM

Tahap selanjutnya dari pembahasan kerja sama impor BBM adalah kesepakatan ihwal dokumen pernyataan dalam rangka menjaga Good Corporate Governance (GCG) dan regulasi.

img_title
VIVA.co.id
6 Oktober 2025