Nissan Pamerkan Teknologi e-Power di IIMS 2025, Model Serena Jadi Andalan
- Arianti Widya
Jakarta, VIVA – Produsen otomotif asal Jepang, Nissan turut memeriahkan pameran Indonesia International Motor Show (IIMS 2025) di JIEXpo Kemayoran, Jakarta Pusat. Dalam kesempatan ini, Nissan kembali memperkenalkan teknologi canggih, e-Power.
Deretan mobil Nissan berteknologi e-Power yang tampil di IIMS 2025, meliputi Serena e-Power dan Kicks e-Power.
Salah satu mobil e-Power yang mencuri perhatian lantaran baru diluncurkan Juli 2024 lalu, model Nissan Serena semakin popular dan sukses di pasar Indonesia.
Nissan Serena e-Power
- Arianti Widya
Nissan Serena e-Power menjadi pilihan MPV yang sempurna untuk keluarga Indonesia karena memiliki kapasitas yang luas.
Adapun, MPV ini merupakan mobil yang digerakkan dengan menggunakan electric driven. Hanya saja kinerja motor listriknya tidak sepenuhnya menggandalkan baterai seperti halnya Battery Electric Vehicle (BEV).
Sumber kelistrikan pada e-Power ini berasal dari mesin bensin 3 silinder 1.4 liter yang bekerja sebagai generator pengisian daya untuk baterai mobil untuk menggerakkan motor listriknya.
Secara umum, mobil dengan teknologi ini punya pengendaraan yang halus layaknya mobil listrik.
Nissan Serena e-Power terbaru ditawarkan dalam dua pilihan, yakni tipe one tone seharga Rp645 juta dan two tone senilai Rp649,5 juta.
Evensius Go, Presiden Direktur PT Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI), mengatakan bahwa melalui Nissan Serena e-Power terbaru, kami ingin menunjukkan, bahwa pelanggan bukan hanya sekedar konsumen, tapi bagian dari keluarga besar Nissan.
"Ini bukan hanya tentang transaksi jual-beli, tetapi tentang mendengarkan setiap suara, memahami setiap keluhan, dan merayakan setiap momen kebersamaan," ujarnya, dikutip VIVA di JIEXpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
Evensius pun menyampaikan bahwa teknologi e-Power akan terus memainkan peran yang strategis dalam perjalanan Nissan di Indonesia, sebagai bagian dari rencana besar Nissan Ambition 2030.
Kehadiran teknologi ini sekaligus merupakan upaya untuk mendukung komitmen Indonesia menurunkan emisi CO2 sebesar 29 persen pada tahun 2030, menindaklanjuti komitmen pemerintah dalam perjanjian Paris 2015.