Marak Mobil Elektrifikasi Premium dari China, Ini Kata Volvo

Volvo EX30
Sumber :
  • VIVA/Yunisa Herawati

Jakarta, VIVA – Era elektrifikasi di Indonesia kian semarak dengan kehadiran berbagai produsen kendaraan listrik premium dari China, seperti Zeekr, Denza, dan lainnya.

Rumah Mewah di Jaksel Digerebek, Isinya WN China Dalang Penipuan Online Berkedok Polisi Wuhan

Kendaraan yang ditawarkan pun tidak hanya memiliki harga yang mahal, namun juga dilengkapi dengan desain mewah dan berbagai fitur andalan.

Fenomena ini pun membuat persaingan di kelas kendaraan listrik premium semakin ketat.

Pendapatan Bersih VKTR Tembus Naik Semester I-2025

Menanggapi persaingan tersebut, produsen mobil premium asal Swedia, Volvo menegaskan komitmennya untuk tetap menjadi pilihan utama konsumen di segmen premium.

Kendati demikian, Koji Horii, Chief Strategy Officer Volvo Car Indonesia, turut menyambut baik kehadiran pemain otomotif premium dari China.

Mobil Listrik Wuling Hasil Personalisasi Konsumen Turut Meriahkan Booth Wuling GIIAS 2025

Menurutnya, hal tersebut mampu meningkatkan pilihan dan pihaknya menanggapi persaingan ini sebagai perkembangan yang positif bagi konsumen.

"Dengan semakin banyaknya merek yang menawarkan kendaraan listrik murni, pengembangan infrastruktur akan semakin cepat, dan masyarakat akan semakin terbiasa menggunakan kendaraan listrik sebagai alat transportasi," ujarnya, dikutip VIVA, belum lama ini.

Volvo XC90 Facelift

Photo :
  • Arianti Widya

Untuk diketahui, Volvo saat ini sudah menghadirkan beragam pilihan kendaraan elektrifikasi premium, meliputi mobil listrik murni maupun hybrid.

Berdasarkan situs resmi Volvo Cars Indonesia, produsen asal Swedia ini menawarkan tiga mobil full listrik, yaitu Volvo EX40, Volvo EX30, dan Volvo EC40.

Kemudian, Volvo juga mempertahankan opsi plug-in hybrid (PHEV) untuk konsumen yang menginginkan transisi bertahap ke elektrifikasi.

Dua model PHEV yang tersedia adalah XC90 Recharge yang dipasarkan mulai Rp2,75 miliar dan XC60 Recharge yang ditawarkan mulai Rp1,85 miliar.

"Bukan hanya melalui produk EV dan PHEV, tapi juga lewat penggunaan material berkelanjutan di interior mobil. Visi kami adalah menjadi perusahaan yang sepenuhnya menggunakan listrik pada tahun 2030 dan mencapai emisi nol pada tahun 2040," tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya