Punya Rp400 Jutaan Pilih Mobil Listrik Polytron, BYD atau Chery, Ini Kelebihan dan Kekurangannya
- VIVA.co.id/Muhammad Indra Nugraha
VIVA – Mobil listrik pertama Polytron resmi dijual di Indonesia. Produk rebadge dari Skyworth K itu diberi nama Polytron G3 dan G3+ yang dijual dengan sistem sewa baterai agar konsumen bisa beli dengan harga terjangkau.
Polytron G3 dengan sistem sewa baterai dibanderol Rp299 juta, jika ingin memiliki baterainya menjadi Rp419 juta. Sedangkan Polytron G3+ dalam skema sewa baterai Rp339 juta, dan Rp459 juta dimiliki seutuhnya.
Neta X
- VIVA/Yunisa Herawati
Artinya harga mobil listrik Polytron berada di angka Rp400 jutaan, dan menjadi pesaing Neta X, BYD Atto 3, atau Chery Omoda E5.
Untuk Neta X diawal kemunculannya ditawarkan dua varian, tipe 500 Elite dilego Rp428 juta, dan 500 Supreme Rp448 juta. Sedangkan harga Omoda E5 mulai dari Rp425 juta sampai Rp505,500 juta on the road.
SUV pelahap seterum itu juga dirakit oleh PT Handal Motor Indonesia, Pondok Ungu, Bekasi. Artinya tempat serupa dengan tempat perakiran Omoda E5 atau Polytron G3. Dengan selisih harga tersebut, siapa yang lebih unggul?
Polytron G3 dan G3+ menjadi paling bongsor, karena panjangnya 4.720 mili meter, elbar 1.908 mm, tinggi 1.692 mm, dan jarak poros roda depan ke belakang 2.800 mm.
Soal jantung pacunya, kedua varian mobil listrik yang dibangun dari Skyworth K itu memiliki baterai litium ferrophosphate, atau LFP berkapasitas 51,91 kWh yang diklaim jarak tempuhnya 402 km berdasarkan pengujian CLTC.
Tenaga maksimal yang dihasilkan dari penggerak roda depannya 150 kW atau setara 201 dk dan torsi 320 Nm.
Sedangkan Neta X secara dimensi memiliki panjang 4.619 mm, lebar 1.860 mm, dan tinggi 1.628 mm. Selain itu, Neta X memiliki jarak sumbu roda (wheelbase) 2.770 mm. Ground clearance Neta X adalah 156 mm.Â
Neta X dibekali baterai LFP berdaya 63,56 kWh yang diklaim mampu berjalan 480 kilometer. Tapi untuk tenaganya lebih besar Polytron, yaitu hanya 120 kW atau setara 175 dk dan torsi puncaknya 210 Nm.
Sedangkan Chery Omoda E5 panjangnya 4.424 mm, lebar 1.830 mm, tinggi 1.588 mm, dan jarak sumbu rodanya 2.630 mm, lebih kompak dari Neta X atau Polytron G3.
Namun kedua varian mobil listrik pertama Chery itu baterainya lebih besar, yaitu LFP 61,06 kWh. Melalui pengujian WLTP jarak tempuhnya 430 km, dan pengujian NEDC daya jelajahnya sejauh 505 km.
Chery Omoda E5 memiliki dinamo penggerak roda depan dengan tenaga maksimal 150 kW atau setara 204 dk, dan torsi 340 Nm. Untuk sensasi yang berbeda terdapat 3 mode berkendara, yaitu sport, eco, dan normal.
Test drive Chery Omoda E5
Sementara BYD Atto 3 dilego Rp470 juta untuk tipe Advanced Standard Range, dan Super Extended Range Rp520 juta. Memiliki ukuran paling kompak dari ketiga mobil listrik tersebut, panjangnya hanya 4.455 mm, lebar 1.875 mm, tinggi 1.615 mm dengan jarak poros roda depan ke belakang 2.720 mm.
BYD Atto 3 tipe Standard Range baterainya hanya 49,92 kWh, lebih kecil dari Polytron G3 namun jarak tempuhnya menurut pengujian NEDC 410 km.
Sedangkan tipe Extaended Range baterainya lebih besar, yaitu 60,48 kWh yang bisa berjalan sejauh 480 km menurut pengujian NEDC. Keduanya punya tenaga yang sama, 150 kW atau setara 201 dk dan torsi 310 Nm.