CATL Mulai Produksi Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia Tahun Depan

CATL di Shanghai Auto Show 2025
Sumber :
  • Jeffry Yanto Sudibyo

Jakarta, VIVA –  CATL (Contemporary Amperex Technology Co., Limited) selaku produsen baterai kendaraan listrik bakal berinvestasi di Indonesia. Pabrikan baterai terbesar dunia asal China, akan mulai produksi di Indonesia paling lambat pada Maret 2026.

Terpopuler: Honda Bekas Murah, Mobil Listrik Rp80 Jutaan

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM) Yuliot Tanjung. “Mereka (CATL) mengharapkan itu paling lambat Maret 2026 sudah berproduksi di Indonesia,” kata Yuliot, dilansir dari Antara, Senin 19 Mei 2025.

Pernyataan tersebut terkait dengan pertemuan antara Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dengan Menteri BUMN Erick Thohir yang mendiskusikan tindak lanjut rencana investasi ekosistem terintegrasi baterai kendaraan listrik.

BYD Atto 1 Tawarkan Standar Baru City Car Listrik

Di mana, kerja sama antara Contemporary Amperex Technology (CATL) dan Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam membangun pabrik sel baterai di Indonesia. Yuliot menyampaikan bahwa investasi CATL tetap berlanjut di Indonesia dengan kapasitas sebesar 15 GWh. 

Produksi perdana pada 2026 nanti, ujar Yuliot, memiliki kapasitas sebesar 7,5 GWh atau separuh dari kapasitas yang disepakati. “Ini tahap pertama sudah mendapatkan persetujuan (dari Pemerintah China) 7,5 GWh,” ucap Yuliot.

JAC Motors Bawa EV Niaga ke RI

Pabrik pembuatan baterai mobil listrik milik CATL

Photo :
  • Nikkei

Untuk 7,5 GWh yang selanjutnya, pendanaan akan berasal dari IPO atau Initial Public Offering (Penawaran Umum Perdana), sehingga nantinya, kapasitas 15 GWh itu bisa direalisasikan.

Yuliot juga mengungkapkan CATL sudah memiliki offtaker atau pembeli hasil produksi yang berasal dari Eropa dan Amerika Serikat. Tetapi, CATL belum bisa menyampaikan siapa vendor yang akan menyerap produksi baterai EV tersebut.

Oleh karena itu, rencana produksi baterai EV masih berjalan sebagaimana rencana awal, yaitu kapasitas sebesar 15 GWh. “Jadi, sesuai dengan perencanaan awal, kapasitas produksinya tetap 15 GWh,” ujar Yuliot.

Pengisian baterai mobil listrik di SPKLU

Berdiri Dekat SPKLU Bisa Ganggu Pernapasan

Banyak orang menganggap kendaraan listrik sebagai solusi ramah lingkungan yang bebas polusi.

img_title
VIVA.co.id
20 Agustus 2025