Mau Keluar dari MotoGP, Suzuki Kok Masih Kembangkan Motor?
VIVA Otomotif – Bagi pabrikan Suzuki, musim 2022 ini adalah musim yang sangat bersejarah, karena Suzuki akan mundur dari MotoGP pada musim 2023 mendatang.
Walaupun 2022 musim terakhirnya, namun Suzuki tetap serius dalam menjalankan balapan di tahun 2022. Buktinya, mereka masih mengembangkan Suzuki GSX-RR, seperti mengembangkan teknologi aerodinamis baru pada motornya dengan memasang winglet pada bagian belakang motor.
Â
Uniknya bentuk winglet tersebut menyerupai telinga kelinci, bentuknya pipih ke atas, kemudian melengkung, mirip telinga kelinci.
Menurut Livio Suppo, Manager Team Suzuki Ecstar mengatakan bahwa, keputusan memasang winglet baru itu menunjukkan keinginan Suzuki untuk tetap kompetitif di MotoGP, meski sudah mengumumkan hengkang di akhir MotoGP 2022.
Pembalap Suzuki Ecstar, Alex Rins
- AP Photo/Achmad Ibrahim
"Ini membuktikan bahwa tim Suzuki MotoGP dan departemen balap, tidak mengubah sikap sejak berita itu datang, dan ini sangat positif. Ini adalah sesuatu yang direncanakan, tentu saja, sebelumnya, dan mereka melanjutkan program dasar. Kami masih memiliki lima balapan lagi sehingga apa pun yang dapat kami temukan untuk meningkatkan kinerja dan mencoba menyelesaikan musim ini sebaik mungkin disambut baik," bilang Livio, dikutip dari The Race, Selasa 27 September 2022.
Teknologi tersebut membuat pembalap terkejut, Alex Rins terkesan dengan winglet yang terpasang di belakang.
"Lebih stabil di bagian belakang, saat pengereman, dan sepertinya lari kedua dibandingkan dengan yang pertama saya bisa mengerem sedikit kemudian dan masuk tikungan lebih cepat," kata Alex Rins.
Alex Rins menjelaskan lebih lanjut bahwa, ban belakang traksinya lebih terasa, lebih sedikit guncangan.Â
"Saya cukup terkesan, karena khususnya Suzuki tidak membuat hal-hal seperti ini begitu cepat, tetapi mereka melakukannya dengan cukup cepat kali ini," pungkasnya.
Pasar Otomotif Tanah Air Makin Padat, Toyota hingga Suzuki Tegas Tolak Perang Harga
Pasar otomotif Indonesia kian padat, tapi Toyota, Suzuki, dan Mitsubishi kompak menolak ikut perang harga. Mereka fokus pada kualitas dan layanan jangka panjang.
