Apakah Kesuksesan Ducati di Superbike Membantu Peralihan Ban Pirelli di MotoGP 2027?
- Ducati Corse
VIVA – Dunia MotoGP tengah bersiap menghadapi salah satu transisi besar dalam sejarah balap motor modern. Mulai musim 2027, ban resmi MotoGP tidak lagi dipasok oleh Michelin, melainkan beralih ke Pirelli.
Keputusan ini menandai berakhirnya hampir satu dekade dominasi Michelin sebagai pemasok tunggal dan membuka babak baru yang penuh tantangan bagi semua pabrikan.
Marc Marquez bersama motor Ducati di MotoGP 2025
- Ducati Corse
Di antara tim-tim MotoGP, Ducati menjadi sorotan utama. Pasalnya, pabrikan asal Italia ini telah mencatatkan kesuksesan luar biasa di ajang World Superbike (WSBK) dengan ban Pirelli. Pertanyaannya, apakah pengalaman di Superbike dapat menjadi keuntungan ketika menghadapi transisi besar di MotoGP?
Perubahan Regulasi: Dari Ban Hingga Mesin
Peralihan ke Pirelli bukan sekadar pergantian pemasok ban. Mulai 2027, regulasi teknis MotoGP juga akan berubah secara signifikan:
Mesin: kapasitas turun dari 1000cc menjadi 850cc, dengan tujuan meningkatkan keselamatan, mengurangi kecepatan berlebih, sekaligus membuka ruang inovasi teknologi baru.
Ban: dimensi dan spesifikasi ban Pirelli yang digunakan di MotoGP akan berbeda dengan yang ada di WSBK, karena disesuaikan dengan kebutuhan kelas prototipe.
Aerodinamika: aturan baru akan membatasi penggunaan perangkat aero ekstrem yang selama ini mendominasi desain motor.
Distribusi performa: tujuan regulasi baru adalah menciptakan persaingan yang lebih seimbang antar tim.
Dalam uji coba awal di Misano pada September 2025, Pirelli sudah mulai menguji prototipe ban untuk memahami kebutuhan motor MotoGP yang akan datang. Seluruh pabrikan, termasuk Ducati, ikut serta untuk mengumpulkan data penting sebelum musim regulasi baru tiba.
Ducati: Realistis Meski Punya Modal di Superbike
Ban MotoGP.
- Crash.net.
Meski sukses di WSBK dengan ban Pirelli, Ducati tidak mau cepat berpuas diri. Gigi Dall’Igna, General Manager Ducati Corse, menegaskan bahwa pengalaman Superbike tidak serta-merta memberi mereka keuntungan besar di MotoGP.
Menurutnya, ada sejumlah perbedaan mendasar yang membuat transisi ini tetap penuh tantangan:
Perbedaan ukuran ban: ban Pirelli yang dikembangkan untuk MotoGP memiliki dimensi berbeda dari ban Superbike. Artinya, data lama tidak bisa dipakai begitu saja.
Karakter motor: motor MotoGP jauh lebih kompleks, dengan sistem elektronik, aerodinamika, hingga sasis yang berbeda dibanding motor berbasis produksi di WSBK.
Lingkungan kompetitif: semua tim MotoGP akan menguji ban Pirelli dari nol, jadi tidak ada satu tim pun yang benar-benar unggul sejak awal.
Dall’Igna bahkan menekankan bahwa pemahaman terhadap karakter ban bisa lebih berpengaruh ketimbang perubahan mesin ke 850cc. Menurutnya, kunci kesuksesan adalah bagaimana pabrikan mampu menyesuaikan motor dengan grip, stabilitas, dan daya tahan ban baru.
Tantangan Teknis yang Harus Dihadapi
Peralihan ke Pirelli juga membawa konsekuensi teknis besar bagi semua pabrikan, termasuk Ducati:
Sasis dan suspensi harus disesuaikan agar kompatibel dengan respon ban baru.
Pengendalian suhu ban menjadi krusial, mengingat perbedaan material dan konstruksi Pirelli dibanding Michelin.
Data lintasan harus dikumpulkan ulang, karena setiap sirkuit memiliki karakteristik unik yang bisa memengaruhi kinerja ban.
Strategi balapan perlu diubah, khususnya dalam hal manajemen degradasi ban sepanjang balapan.
Potensi Keuntungan Bagi Ducati
Meskipun Dall’Igna meremehkan klaim bahwa pengalaman WSBK otomatis memberi keuntungan, Ducati tetap memiliki potensi lebih siap dibanding beberapa pesaingnya:
Basis data teknis dari WSBK bisa menjadi referensi awal untuk memahami perilaku ban Pirelli.
Budaya riset di Ducati yang agresif memungkinkan mereka bergerak cepat menyesuaikan motor dengan regulasi baru.
Sumber daya besar baik teknis maupun finansial, membuat Ducati mampu melakukan uji coba intensif dibanding pabrikan lain.
Namun, Ducati sadar bahwa Honda, Yamaha, KTM, dan Aprilia juga punya pengalaman di Superbike. Jadi, keunggulan Ducati tidak akan bersifat eksklusif.
Dampak Bagi Kompetisi MotoGP
Ducati MotoGP Argentina 2025
- Crash.net
Peralihan ini berpotensi mengubah peta persaingan MotoGP. Selama era Michelin, Ducati mendominasi dengan kombinasi mesin bertenaga dan aerodinamika canggih. Dengan aturan baru, ada peluang besar bagi tim lain untuk mengejar ketertinggalan.
Honda mungkin menemukan momentum untuk bangkit setelah kesulitan beberapa musim terakhir.
Yamaha bisa mendapat keuntungan dari aturan aero baru yang mengurangi dominasi Ducati.
KTM dan Aprilia berpotensi lebih cepat beradaptasi, mengingat fleksibilitas dan kecepatan riset mereka.
MotoGP 2027 akan menandai era baru dengan regulasi mesin 850cc dan ban Pirelli. Bagi Ducati, kesuksesan di Superbike memang memberi modal, tapi tidak menjamin dominasi langsung. Perbedaan teknis yang besar membuat semua tim harus memulai dari awal.
Justru di sinilah letak tantangannya: siapa yang mampu memahami ban baru lebih cepat, mereka berpeluang menjadi penguasa era berikutnya. Ducati, dengan sumber daya dan pengalaman, jelas salah satu kandidat terkuat, namun jalan menuju dominasi masih panjang dan penuh teka-teki.