Laju Pasar Motor Bekas Terhambat Faktor Ekonomi
- Arianti Widya
Jakarta, VIVA – Pasar motor bekas selama ini dikenal sebagai salah satu alternatif paling rasional bagi masyarakat yang membutuhkan kendaraan roda dua dengan harga lebih terjangkau.
Namun, sejak awal 2025, geliat pasar motor bekas mulai mengalami perlambatan. Hal ini ternyata tidak bisa dilepaskan dari kondisi ekonomi nasional yang masih belum sepenuhnya stabil.
Berdasarkan laporan terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) per Januari 2025, pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat menjadi 4,87 persen lebih rendah dibandingkan pertumbuhan 5,11 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Situasi ini ternyata memberikan dampak langsung bagi para pelaku usaha motor bekas, terutama dalam satu bulan terakhir.
Motor bekas
- Arianti Widya
Aldi, sales and marketing di Ameer Motor mengungkapkan ada beberapa faktor yang menurutnya bisa menjadi penyebab atas penurunan penjualan motor bekas ini.
"Kalau untuk beberapa bulan terakhir memang penjualannya agak berkurang ya, apalagi satu bulan terakhir mungkin karena itu ekonomi sekarang juga kan lagi gak bagus ya," ujarnya kepada VIVA.
Kemudian, ia mengatakan penurunan ini juga berpotensi disebabkan oleh musim menjelang Idul Adha.
"Mungkin juga karena sekarang mau idul Adha ya, jadi mungkin uangnya disimpan atau digunakan untuk membeli hewan kurban," kata Aldi.
Ia juga menyampaikan bahwa di bulan-bulan sebelumnya, pihaknya mampu menjual 30 unit per bulan, tetapi belakangan hanya sekitar 20 unit.
"Biasanya sih kami mampu jual 30 unit motor per bulan, tapi ini ya sekitar 20 sampai 24 unit per bulan," tuturnya.
Kendati demikian, Aldi mengatakan bahwa penjualan motor bekas sempat meningkat saat musim Lebaran Idul Fitri kemarin.
"Tapi pas lebaran kemarin sih memang lumayan ya (pembeli motor bekas), lupa angkanya tapi lumayan sih berasa bedanya," jelas Aldi.
Sementara itu, penjual motor bekas di Antara Motor, Ridho, juga mengungkapkan bahwa secara umum, penjualan dari awal tahun 2025 hingga saat ini masih dalam kondisi aman.
Meski tidak menunjukkan lonjakan signifikan, tidak ada penurunan drastis yang mengkhawatirkan.
"Kalau untuk 2025 ini sih biasa aja ya sebenarnya, masih aman, memang ada penurunan tapi enggak besar," katanya, saat dihubungi VIVA.
Kemudian, ia menyampaikan bahwa pihaknya masih mampu menjual 60 unit motor bekas untuk perbulannya.
"Kalau saat ini sih penjualannya 60 unit ya (motor bekas)," pungkas Ridho.