Gak Mampu Beli BBM Mahal, Jangan Pakai Ini Agar Mesin Mobil Awet

Mengisi bensin di SPBU.
Sumber :
  • Daihatsu

VIVA – Mobil dalam kondisi prima tentu menjadi impian pemilik. Namun ada sejumlah faktor yang perlu diperhatikan agar performa mobil tetap maksimal meski digunakan sehari-hari.

Salah satu hal yang wajib menjadi perhatian adalah penggunaan bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi mesin. Bahkan pabrikan sudah merekomendasikan kandungan RON atau Research Octane Number.

Mengingat setiap mesin kendaraan memiliki spesifikasi berbeda-beda, mulai dari volume silinder, kompresi ruang bakar, hingga teknologinya. Dengan begitu bahan bakar yang digunakan perlu disesuaikan.

Ilustrasi memeriksa mesin mobil

Photo :
  • Carsome

Meskipun masih ada saja pemilik yang meremehkan aturan tersebut. Bahkan sebagian memilih bahan bakar dengan oktan lebih rendah dari rekomendasi pabrikan, tujuannya untuk menyesuaikan kondisi kantong.

Padahal jika terus dilakukan akan menimbulkan efek yang kurang baik untuk mesin. Terlebih pengguna mobil mencampurkan booster, atau cairan peningkat oktan ke dalam tangki sebagai jalur alternatif.

Dealer Technical Support Department Head PT Toyota Astra Motor, Didi Ahadi mengatakan, penggunaan booster tidak direkomendasikan, karena pabrikan sudah menyesuaikan kadar oktan yang cocok untuk mesin.

“Pernah punya pengalaman, mobil konsumen rajin pakai oktan booster, pas saya lihat ketika servis besar beberapa komponennya berkerak. Mulai dari filter, saluran bahan bakar, dan injektor ada jelaga atau endapan dan itu susah dibersihkan,” tuturnya.

Banyak yang Gak Tahu, Ribuan Honda Jazz Listrik Pernah Eksis dan Jadi Barang Langka

Hal senada pernah disampaikan Technical Support, PT NGK Busi Indonesia, Diko Oktaviano. Menurutnya cairan seperti octane booster akan merusak mesin, terutama busi. Sehingga menghambat jalur pengapian ke ruang pembakaran mesin.

“Bisa timbul garis rambut pada sekitar elektroda pusat (busi), jika menggunakan oktan booster. Dengan begitu, aliran listik menuju ke bagian metal shell dapat merusak insulator,” ujarnya, dikutip VIVA Otomotif Jumat 11 Februari 2022.

Bocoran Mobil Baru di GIIAS 2025 dan Perkiraan Harganya

Menurutnya saat insulator busi rusak, efek buruk yang pertama kali dirasakan pengguna kendaraan adalah mesin tidak responsif. Karena pengapian tidak sempurna, konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros, dan mesin sulit dihidupkan.

Kesimpulannya lebih baik isi BBM sesuai rekomendasi pabrikan, karena sudah disesuaikan dengan spesifikasi mesin meski harganya lebih mahal. Dibandingkan harus keluar uang banyak saat melakukan servis.

Geger Pria Tak Sadarkan Diri di Dalam Mobil Berasap, Langsung Dievakuasi
Booth Suzuki di GIIAS 2025

Tertarik Beli Mobil Baru? Pastikan Dulu Hal Penting yang Satu Ini

Pentingnya melakukan servis di bengkel resmi juga berkaitan langsung dengan validitas garansi kendaraan.

img_title
VIVA.co.id
28 Juli 2025