Gak Mampu Beli BBM Mahal, Jangan Pakai Ini Agar Mesin Mobil Awet

Mengisi bensin di SPBU.
Sumber :
  • Daihatsu

VIVA – Mobil dalam kondisi prima tentu menjadi impian pemilik. Namun ada sejumlah faktor yang perlu diperhatikan agar performa mobil tetap maksimal meski digunakan sehari-hari.

Transaksi Mobil Turun, Gaikindo: Ekonomi Lagi Berat

Salah satu hal yang wajib menjadi perhatian adalah penggunaan bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi mesin. Bahkan pabrikan sudah merekomendasikan kandungan RON atau Research Octane Number.

Mengingat setiap mesin kendaraan memiliki spesifikasi berbeda-beda, mulai dari volume silinder, kompresi ruang bakar, hingga teknologinya. Dengan begitu bahan bakar yang digunakan perlu disesuaikan.

3 Mobil Daihatsu Ini Hanya Tersedia Satu Unit di GIIAS 2025

Ilustrasi memeriksa mesin mobil

Photo :
  • Carsome

Meskipun masih ada saja pemilik yang meremehkan aturan tersebut. Bahkan sebagian memilih bahan bakar dengan oktan lebih rendah dari rekomendasi pabrikan, tujuannya untuk menyesuaikan kondisi kantong.

Pasar Otomotif Tanah Air Makin Padat, Toyota hingga Suzuki Tegas Tolak Perang Harga

Padahal jika terus dilakukan akan menimbulkan efek yang kurang baik untuk mesin. Terlebih pengguna mobil mencampurkan booster, atau cairan peningkat oktan ke dalam tangki sebagai jalur alternatif.

Dealer Technical Support Department Head PT Toyota Astra Motor, Didi Ahadi mengatakan, penggunaan booster tidak direkomendasikan, karena pabrikan sudah menyesuaikan kadar oktan yang cocok untuk mesin.

“Pernah punya pengalaman, mobil konsumen rajin pakai oktan booster, pas saya lihat ketika servis besar beberapa komponennya berkerak. Mulai dari filter, saluran bahan bakar, dan injektor ada jelaga atau endapan dan itu susah dibersihkan,” tuturnya.

Hal senada pernah disampaikan Technical Support, PT NGK Busi Indonesia, Diko Oktaviano. Menurutnya cairan seperti octane booster akan merusak mesin, terutama busi. Sehingga menghambat jalur pengapian ke ruang pembakaran mesin.

“Bisa timbul garis rambut pada sekitar elektroda pusat (busi), jika menggunakan oktan booster. Dengan begitu, aliran listik menuju ke bagian metal shell dapat merusak insulator,” ujarnya, dikutip VIVA Otomotif Jumat 11 Februari 2022.

Menurutnya saat insulator busi rusak, efek buruk yang pertama kali dirasakan pengguna kendaraan adalah mesin tidak responsif. Karena pengapian tidak sempurna, konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros, dan mesin sulit dihidupkan.

Kesimpulannya lebih baik isi BBM sesuai rekomendasi pabrikan, karena sudah disesuaikan dengan spesifikasi mesin meski harganya lebih mahal. Dibandingkan harus keluar uang banyak saat melakukan servis.

Jenazah tiga korban meninggal dunia dalam kecelakaan di Tol Cipali, Cirebon

Suzuki Ertiga Tabrak Truk Tronton yang Berhenti di Bahu Jalan Tol Cipali, 3 Orang Tewas

Tiga korban lainnya dalam kecelakaan tersebut yang mengalami luka-luka dan saat ini dirawat di RS Sentra Medika Gempol Cirebon.

img_title
VIVA.co.id
3 Agustus 2025