Pemotor Wajib Tahu Cara Ini Agar Motor Tidak Mati saat Terobos Banjir
- Tangkapan layar instagram @dramaojol.id
VIVA – Ada berbagai faktor yang membuat wilayah Jabodetabek dikepung banjir setelah diguyur hujan terus-menerus. Banjir bukan hanya merugikan pemukiman warga, namun menghambat sejumlah ruas jalan raya.
Tingginya genangan air di beberapa ruas jalan raya membuat aktvitas pengguna motor, dan mobil terhambat. Namun tidak sedikit pengendara motor yang tetap nekat menerobos banjir untuk ke tempat tujuan.
Akses Jalan Raden Fatah Ciledug, Tangerang terendam banjir dengan kisaran 50 sentimeter akibat luapan Kali Angke
- VIVA.co.id/Sherly (Tangerang)
Sebagian ada yang sukses menerjang banjir tanpa mesin mati, namun ada juga yang mati di tengah genangan air. Lantas seperti apa cara mengendarai motor yang benar untuk melewati banjir?
Tentu hal pertama yang perlu diperhatikan ketinggian air, jangan paksakan menerobos banjir jika terlalu tinggi. Karena dikhawatirkan terjadi water hammer, di mana mesin mati akibat air masuk ke ruang bakar.
Jika sudah mengalami hal tersebut tentunya butuh merogoh kocek yang dalam. Sehingga untuk menghindari water hammer ad acara yang perlu diperhatikan pemotor saat melewati genangan air.
Kepala Mekanik bengkel AHASS Mitra Motor Depok, Dikky Sudrajat, mengatakan, periksa dahulu cangklong atau kepala penutup busi dan kabel. Karena bagian itu biasanya terdapat karet untuk mencegah air masuk.
“Biasanya karena usia pemakaian, karet yang terdapat pada cangklong busi tersebut akan getas, kalau sudah getas bahaya, karena tidak bisa menghalangi air," ujar Dikky kepada Viva Otomotif.
Menurutnya jika komponen pengantar pengapian ke ruang bakar itu dalam kondisi baik, maka saat ingin melewati banjir dengan batas air yang tidak terlalu tinggi upayakan putaran mesin atau RPM tetap stabil.
“Jangan digeber-geber, karena akan menyebabkan air terhisap masuk ke dalam knalpot. Tapi untuk motor dengan sistem pengkabutan bahan bakar injeksi relatif lebih aman jika menerjang banjir, karena sistem injeksi memang dibuat lebih tertutup dari pada karburator," tuturnya.
Sedangkan jika melewati genangan air dengan kondisi mesin mati, pengendara motor tetap harus memerhatikan karet pada tutup kepala busi, karena jika sudah getas, mekanik asal Garut ini menyebut tetap tidak disarankan karena khawatir air masuk,
"Yang paling penting itu tutup lubang knalpot dan filter udara dengan rapat, agar air tidak masuk ke dalam mesin, Oh iya kalau motor matik usahakan setelah melewati bajir ganti oli mesin dan oli gardan, karena ada selang hawa takutnya air masuk dari situ," katanya.