Tak Cuma APAR, Butuh Alat Khusus Guna Atasi Kebakaran Mobil Listrik
- Carscoops.
Jakarta, VIVA – Mobil listrik BYD Seal terbakar di garasi rumah salah satu pemiliknya yang berlokasi di Jalan Katalis, Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat, sedang menjadi sorotan. Perlu diingat bahwa masalah kebakaran pada mobil listrik membutuhkan penanganan khusus.
BYD Seal yang sudah beberapa hari tidak digunakan pemiliknya itu tiba-tiba mengeluarkan asap, bahkan menimbulkan ledakan berdasarkan keterangan Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifudin.Â
"Mobil di garasi rumah tidak terpakai selama 3 hari tiba-tiba mengeluarkan asap. Diduga karena fenomena listrik pada baterai mobil listrik. Terdengar ledakan, kemudian pemilik melapor dengan menelpon ke Sektor Kembangan dan langsung ditindaklanjuti petugas," ujar Syarifudin, dikutip Antaranews.
Mobil listrik BYD Seal terbakar di Jakarta
- Antara Foto
Belajar dari kasus tersebut, di tengah menjamurnya kendaraan listrik dan mulai banyak diminati masyarakat. Butuh juga edukasi soal risiko kebakaran pada baterai, sebab membutuhkan penanganan berbeda ketika terjadi kebakaran.
Baterai Lithium yang dipakai oleh mobil atau motor listrik tak perlu oksigen untuk bisa terbakar. Suhu apinya pun sangat tinggi, biasanya dimulai dari sekitar 1.000°C dan dapat terus meningkat hingga mencapai lebih dari 2.000°C. Â
Maka itu, APAR biasa tidak bisa memadamkan kebakaran pada baterai kendaraan listrik karena hanya efektif untuk api dengan suhu maksimal 700°C. Pada baterai Lithium yang terbakar, api akan terus menyala berulang sampai daya di dalam baterai tersebut habis.
Kendaraan listrik membutuhkkan APAR yang 100 persen bebas Fluorine dan non korosif, sehingga aman digunakan pada berbagai jenis permukaan tanpa risiko kerusakan. Namun jika kasusnya besar, ada beberapa alat khusus untuk penanganannya.
Di luar negeri sendiri, kasus mobil listrik terbakar sudah banyak. Banyaknya kasus serupa mengindikasikan adanya failure atau ketidaksempurnaan pada sistem keamanan baterai Lithium maupun berbagai faktor lainnya.Â
Seperti yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan anak bangsa, PT Famindo Alfa Spektrum Teknologi (FAST) selaku distributor tunggal dari produk pemadam api memperkenalkan beberapa alat mutakhir untuk kendaraan listrik jika sewaktu-waktu ada resiko kebakaran.
Selimut kebakaran pada mobil listrik dari FAST
- VIVA.co.id/Muhammad Indra Nugraha
Seperti Power Tech Shield yang merupakan selimut tahan api serbaguna yang diklaim cocok untuk berbagai jenis kendaraan. Dengan memotong pasokan oksigen, Â alat ini mengisolasi api, mencegah penyebaraanya dan mengurangi kerusakan serta asap.Â
Alat ini diklaim dapat menahan suhu hingga 1600 derajat celcius, sedangkan untuk menahan suhu 1200 celcius produk ini mampu bertahan hingga 50 jam. Setelah penggunaan, Power Tech Sheild dapat dibersihkan dan digunakan kembali hingga beberapa kali.
Lalu APAR Lithium Fire Killer adalah solusi perlindanga kebakaran yang tidak beracun, ramah lingkungan, serta mudah digunakandengan formula agen yang kuat namun aman untuk melewati api. Bahkan diklaim, APAR ini dapat mengatasi berbagai jenis kelas api dari A/B/C/D/F/K dan api lithium.
Alat pemadam kebakaran pada kendaraan listrik
- VIVA.co.id/Muhammad Indra Nugraha
Kemudian ada G-TECH adalah APAR pasif penekan api berbasis gel yang dirancang untuk memiliki aliran tinggi dan viskositas yang disesuaikan, membuatnya ideal untuk menekan dan menhan api baterai litihium (LIB) dan kelas D. Produk ini memilik kapasitas penyerapan panas tinggi dan konduktivitas listrik rendah, memastikan pendingin cepat dan melakukan penahan.
Terakhir USS adalah perangkat pemadam api portabel yang dirancang khusus untuk mengatasi kebakaran pada mobil listrik, di mana posisi baterai biasanya berada di bagian bawah atau kolong kendaraan. Dengan dilengkapi nozzle bertekanan tinggi. Â
Alat pemadam kebakaran pada kendaraan listrik
- VIVA.co.id/Muhammad Indra Nugraha
Alat ini diklaim mampu menjangkau titik api yang sulit dijangkau oleh alat pemadam api ringan berbentuk tabung konvensional. Â Dengan penempatannya di kolong USS tidak hanya efektif menjangkau baterai tetapi juga memberikan pendinginan suhu yang lebih efisien untuk menjaga struktur bangunan di sekitar area kebakaran untuk antisipasi agar tidak tersebar luas.