Ban Mobil Listrik Bocor? Begini Cara Aman Mengatasinya

Ilustrasi ban mobil bocor
Sumber :
  • Drive

Jakarta, VIVA – Kebocoran ban adalah salah satu kondisi darurat yang bisa dialami oleh pengemudi mobil listrik, baik saat melaju di jalan tol maupun di dalam kota. Meski terlihat sepele, menangani ban bocor pada mobil listrik memiliki tantangan tersendiri.

Berbeda dari mobil konvensional, banyak mobil listrik tidak dilengkapi dengan ban serep. Maka dari itu, tidak sedikit pengemudi mobil listrik yang mungkin merasakan kebingungan saat mengatasi permasalahan kebocoran ban.

Bonar Pakpahan, Product Expert Assistant Manager PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), menekankan bahwa pengemudi sebaiknya harus tetap tenang dan waspada saat merasakan indikasi tekanan ban menurun.

"Langkah pertama itu sebagai pengemudi ya harus mawas diri, mawas terhadap lingkungan. Memang umumnya kebocoran ban itu disebabkan oleh ranjau paku ya, pengemudi juga pasti tidak bisa melihat barang sekecil itu. Makannya apabila di mobil listriknya ada TPMS (Tire Pressure Monitoring System) dan ternyata memang tekanan ban menurun drastis, sebaiknya melaju secara perlahan, menurunkan kecepatan, dan minggir ke posisi yang aman," ujarnya saat dihubungi VIVA.

Ban bocor.

Photo :
  • ayoselamat.org

Setelah mobil berhenti di lokasi yang aman, pengemudi disarankan memasang segitiga pengaman agar kendaraan lain mengetahui bahwa mobil sedang mengalami kendala. Di sinilah peran perangkat penambal ban menjadi penting.

Menurut Bonar, mobil listrik umumnya tidak dibekali ban serep, melainkan tyre repair kit atau tyre mobility kit sebagai alternatif.

"Pada mobil listrik setahu saya biasanya kan tidak tersedia ban serep. Sebagai gantinya, kalau di Hyundai sendiri itu tersedia tire repair kit atau tire mobility kit yang terdiri dari kompresor kecil dan botol cairan penambal (sealant)," tuturnya.

Bonar pun mengatakan bahwa proses penggunaannya cukup mudah, yakni sealant disuntikkan ke dalam ban menggunakan kompresor yang mendapatkan daya dari soket 12 volt. Cairan ini akan menutup bagian ban yang bocor dari dalam.

Harga Bekas Mobil Listrik Ini Mulai Digoreng Pedagang

“Jadi ban itu tidak benar-benar dalam kondisi kempes total saat cairan ini diinjek. Jadi cairannya masuk, udara pun masuk, untuk menambah tekanan di dalam ban, sehingga tekanannya naik,” jelas Bonar.

Setelah sealant masuk, ia menambahkan bahwa mobil listrik tersebut perlu dikendarai sejauh beberapa kilometer agar cairan menyebar dan menutup lubang secara merata.

Motif Pelaku Colong Ban Mobil di Parkiran Bandara Ngurah Rai, Terlilit Utang Judi Online

“Pokoknya sampai bisa digelindingkan dulu mobilnya, lalu dibawa maju ke depan sejauh 7 sampai 10 kilometer. Setelah itu kita cek lagi tekanannya, untuk memastikan apakah tekanan tersebut masih bertahan pada level yang sama,” lanjutnya.

Tekanan ban kemungkinan masih di bawah angka ideal. Oleh karena itu, jika tidak ada kebocoran tambahan, tekanan perlu disesuaikan kembali menggunakan kompresor.

SUV Listrik Geely EX5 Diperbarui, Jarak Tempuh Naik Jadi 610 Km

“Tekanan tadi mungkin masih lebih rendah dari standar tekanan ban dalam kondisi normal, misalnya 36 psi. Waktu diinjek, mungkin cuma 25 atau 26 psi. Setelah dipastikan tidak ada kebocoran tambahan, atau pressure integrity-nya tetap, baru dengan kompresor saja kami tambahkan udara sampai ke tekanan yang direkomendasikan agar mobil bisa dibawa jalan dengan aman,” ungkap Bonar.

Ia pun mengingatkan bahwa satu botol sealant hanya cukup untuk satu ban. Jika kebocoran terjadi di lebih dari satu ban, pengemudi disarankan segera menghubungi layanan darurat atau call center pabrikan untuk mendapatkan bantuan.

MG4 EV Max hadir di GIIAS 2025

MG4 EV Max Resmi Diluncurkan di GIIAS 2025, Jarak Tempuh 540 Km, Performa Lebih Bertenaga

Dengan tema "Driven By Passion", MG menampilkan lini produk lengkap yang menggabungkan teknologi global dan inovasi lokal—dipimpin oleh peluncuran MG4 EV Max.

img_title
VIVA.co.id
29 Juli 2025