Fitur Cruise Control Ternyata Diciptakan oleh Orang yang Tak Bisa Menyetir
- Dok: MMKSI
Jakarta, VIVA – Saat ini, banyak mobil modern telah dilengkapi dengan fitur cruise control, yakni sistem canggih yang memungkinkan kendaraan melaju secara konstan tanpa pengemudi harus terus menginjak pedal gas.
Fitur ini sangat berguna ketika berkendara di jalan bebas hambatan karena membantu mengurangi kelelahan pengemudi sekaligus meningkatkan efisiensi bahan bakar.
Namun, siapa sangka, teknologi yang kini menjadi standar di banyak mobil ini diciptakan oleh seorang pria tunanetra bernama Ralph Teetor.
Adapun, Ralph Teetor kehilangan penglihatannya akibat kecelakaan di bengkel saat usianya baru lima tahun, dilansir VIVA dari laman Mcgrathautoblog.
Meski mengalami kebutaan sejak kecil, Teetor tidak membiarkan keterbatasan tersebut menghalangi semangat dan kejeniusannya di dunia teknik.
Ia justru mengasah kemampuan indera pendengaran dan peraba untuk mendiagnosis serta memperbaiki masalah mesin, sesuatu yang luar biasa bahkan bagi orang awas sekalipun.
Teetor melanjutkan pendidikan tinggi di University of Pennsylvania dan berhasil meraih gelar di bidang teknik mesin.
Setelah lulus, ia bergabung dengan bisnis keluarga dan mengembangkannya menjadi perusahaan bernama Perfect Circle Piston Ring Company, produsen ring piston yang memasok suku cadang ke raksasa otomotif seperti General Motors.
Di perusahaan ini, Teetor memulai dari bawah hingga akhirnya menjabat sebagai Wakil Presiden dan kemudian Presiden.
Inspirasi untuk menciptakan cruise control muncul dari pengalaman pribadinya saat berkendara bersama pengacaranya.
Penemu teknologi cruise control
- Motorcities
Sang pengacara memiliki kebiasaan yang mengganggu, sering mempercepat dan memperlambat mobil secara tiba-tiba.
Perjalanan yang seharusnya nyaman justru membuat Teetor merasa tidak tenang.
Dari situlah ia mulai mengembangkan sistem yang dapat menjaga kecepatan mobil secara otomatis.
Pada 1940-an, Teetor mulai mengembangkan idenya, dan pada tahun 1953, ia mematenkan penemuan ini dengan nama Speedosta, cikal bakal dari cruise control modern yang kita kenal saat ini.
Tak hanya menciptakan cruise control, Teetor juga memiliki sejumlah penemuan lain seperti mekanisme pengunci, tempat dudukan joran pancing, hingga mesin pemotong rumput bertenaga awal.
Ia bahkan berkontribusi dalam pengembangan rotor turbin uap yang digunakan dalam kapal perusak torpedo pada masa Perang Dunia I.
Dedikasi dan kontribusinya dalam dunia otomotif membuat Teetor dipercaya sebagai Presiden Nasional dari Society of Automobile Engineers (SAE) dan menjadi anggota dewan di Earlham College.