Menaklukkan Himalaya dengan Motor Buatan Semarang
Selasa, 28 Agustus 2018 - 07:11 WIB
Sumber :
- Dok. Royal Enfield
Ditawarkan dengan banderol Rp17 jutaan, motor tersebut menggunakan energi listrik sebagai penggeraknya. Menurut pengakuan Frengky, kapasitas produksi Q1 mencapai 500 unit per bulan.
Salah satu alasan mengapa mereka belum bisa membuat lebih banyak lagi, dikarenakan adanya kendala dalam hal komponen.
“Ada kuota untuk motor listrik sebagai penggeraknya. Kami menggunakan Bosch, yang saat ini hanya bisa mendatangkan 500 unit per bulan,” jelasnya.

Touring Motor Besar Ungkap Pesona Tersembunyi Indonesia
Jalur lintas Sumatera kembali menjadi saksi bagaimana hobi touring motor besar dapat menjadi sarana promosi pariwisata dan budaya Indonesia.
VIVA.co.id
13 Agustus 2025