Blockbuster Tekor di Box Office
- Lionsgate
Sayangnya, Legend of the Sword hanya dibuka dengan pendapatan US$15 juta di AS dan dinilai 28 persen di Rotten Tomatoes. Nama besar Charlie Hunnam dan iming-iming debut akting David Beckham gagal memikat penonton. Film ini menutup pendapatan domestik dengan US$39 juta saja dan total US$148 juta dari seluruh dunia.
Tahun 2018 ini juga ada The Predator dan Solo yang kurang beruntung di jajaran box office. The Predator dari 20th Century Fox dilansir dari Box Office Mojo berbujet US$88 juta dan hanya meraup US$24 juta di weekend perdananya. Film ini turun layar dengan US$51 jutaan saja di ranah domestik dan US$160 juta di seluruh dunia.
Lalu Solo yang merupakan franchise dari Star Wars pun gagal. Film besutan Disney ini diprediksi memakan dana produksi hampir US$300 juta. Film ini hanya mampu meraup US$103 juta di weekend perdana. Solo, dilansir dari The Hollywood Reporter, membuat Disney merugi setidaknya US$50 juta dan jadi franchise Star Wars yang paling 'buntung.'
Mengapa gagal?
Bicara soal Robin Hood, Hollywood tampaknya begitu tertarik dengan sosok heroik yang kerap mencuri dari si kaya dan membagikannya ke orang miskin itu. Robin Hood, sudah berkali-kali naik layar lebar dan televisi, bahkan, dikutip dari Den of Geek, lewat artikelnya yang berjudul The 10 New Versions of Robin Hood in the Work, yang dipublikasikan pada Mei 2017, setidaknya ada 10 proyek tentang Robin Hood di masa depan. Salah satunya yang saat ini sedang tayang.
Robin Hood sebenarnya tidak juga hit di kalangan pecinta film lama. Terakhir, Robin Hood yang digarap sutradara Ridley Scott dan dibintangi Russell Crowe di tahun 2010, hanya mendulang US$36 juta saat weekend perdana dan US$105 juta di AS. Film ini berakhir dengan pendapatan US$321 juta dari seluruh dunia dengan bujet produksinya sebesar US$200 juta. Namun sebenarnya, jumlah tersebut tidak bisa juga jadi jaminan kesuksesan reboot selanjutnya.
Hollywood, seperti di Indonesia, sepertinya masih tertarik dengan proyek daur ulang film-film sukses terdahulu. Penulis dan pengamat film Noorca Massardi menjelaskan, sebenarnya tidak ada resep untuk film apapun bisa sukses di pasar. Namun konsep remake, reboot, sekuel, dan sejenisnya, dianggap masih lebih menguntungkan dibanding membuat film baru yang original.Â