Taji Abdul Selepas Indonesian Idol
- VIVA/Zahrotustianah
Feedback lagunya bagus banget, cuma sayangnya, karena Bahasa Inggris mungkin jadi segmented, enggak semua orang bisa nikmatin. Tapi kalau dibilang based on data, penikmatnya lebih ke menengah ke atas. Lagunya berhasil dan kemarin sempat manggung di Garuda (Indonesia).Â
Sekarang ada progress-nya di YouTube. Dari luar negeri kayak pelan tapi pasti, enggak harus meledak langsung, cuma kalau ekspektasi saya ya itu. Punya label, punya wadah buat nyalurin karya, dan selebihnya kembali lagi ke bonus. Alhamdulillah off-air lancar, ramai, orang dari mulut ke mulut, 'Wah ternyata si Abdul live-nya asik tuh.' Jadi sampai hari ini masih jalan terus sih.
Gimana prosesnya sampai ketemu Universal?
Prosesnya waktu itu kan kita ada perjanjian 3 bulan enggak boleh ke mana-mana, karena kerja samanya sama Universal. Yang pasti dipilih yang juara, tapi selebihnya selama tiga bulan itu Universal berhak memilih beberapa talent dari Idol itu.Â
Setelah idol, saya sebagai salah satunya. Jadi, setelah ajang itu saya buat lagu di kamar terus dari situ dikabarin buat ke kantor, sign kontrak, saya langsung nyodorin lagu.Â
Sempat struggling enggak pas keluar dari Idol sebelum ketemu label?
Untungnya prosesnya enggak lama ya. Mungkin struggling-nya pertama kali di Ibu kota. Dari pulau lain terus ke sini. Keluar dari Idol kan posisi saya enggak kerja, kalau dulu kan ada kerjaan. Jadi, kayak untuk hidup sebulan dua bulan pertama itu terasa banget.Â
Bagaimana tanggapan kamu soal 'medan perang' sesungguhnya memang justru setelah keluar dari Indonesian Idol?
Kalau buat saya itu emang bener. Selama di Idol kita juga bersaing secara sehat. Banyak orang di luar yang menjadikan kita hari ini, tapi kalau sekarang, tanggung jawabnya full di kita. Jadi kalau misalnya kita ngasih penampilan yang buruk, omongannya juga akan buruk dan lambat laun juga akan tenggelam.Â
Jadi real battle field-nya bener-bener sekarang ini, dari lagu, secara performance, attitude. Kalau di Idol kan dalam satu wadah orang tahunya dari layar kaca aja, sekarang kan kita beredar.