RIP Buaya Keroncong Indonesia

Mus Mulyadi
Sumber :
  • nstagram.com/erick_mus

VIVA – Helen Sparingga, penyanyi lawas itu ke luar dari rumah duka di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta, dengan mata basah. Air mata tak kuasa ditahan wanita yang saat itu mengenakan busana serba hitam. Helen, diapit keluarga, harus mengikhlaskan kepergian suami, sang legenda keroncong Indonesia, Mus Mulyadi.

Ibunda Tangmo Nida Yakin Kematian Putrinya Penuh Kejanggalan

Mus Mulyadi meninggal dunia pada Kamis, 11 April 2019 sekitar pukul 09.08 di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan. Mus menghembuskan napas terakhirnya pada usia 73 tahun karena penyakit diabetes yang diderita.

Jenazah Mus tiba di persemaaman terakhirnya Rumah Duka Rumah Sakit Dharmais dengan ditemani oleh anak laki-laki almarhum, Erick Haryadi. Erick pun berusaha tegar saat menyapa awak media yang sudah menunggunya.

Kerabat: Dorce Gamalama Divonis COVID, Sejak 3 Minggu Lalu

“Terima kasih ya, mohon doanya buat bapak,” katanya.

Sebelumnya, Erick mengabarkan kabar duka ini lewat akun Instagram pribadinya. Melalui foto tangan sang ayah, Mus mengumumkan kepergiannya.

BREAKING NEWS: Dorce Gamalama Meninggal Dunia

"Selamat jalan Papa, papa udah ga sakit lagi... maafin aku yang belum bisa membahagiakan papa. Papa sudah bersama Bapa di surga. Amin," tulis Erick, Kamis pagi.

Buaya Keroncong

Kepergian pria kelahiran Surabaya, 14 Agustus 1945 itu menjadi duka mendalam bagi industri musik Indonesia. Mus Mulyadi adalah pria yang dijuluki sebagai Buaya Keroncong, sebutan untuk maestro dalam genre musik tersebut. Julukan tersebut juga didapatnya sebab pria yang bernama asli Mulyadi itu juga lahir di Kota Buaya.

Mus sendiri merupakan nama panggung yang diambil nama ibunya, Muslimah. Mus Mulyadi merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Dua kakaknya, Sumiati dan Mulyono dikenal di Surabaya sebagai penyanyi keroncong. Adiknya, Mus Mujiono juga terjun ke dunia musik dengan mengusung jazz dan pop.

Musisi Mul Mulyadi.

Mus sudah menyukai dunia musik sejak usianya masih belia. Sang maestro mengawali kariernya di dunia musik dengan menjadi pelatih sebuah band bernama Irama Puspita dengan personel 13 wanita. Namun tiga di antaranya, Titiek AR, Lies AR, dan Susy Nander diam-diam hengkang dan bergabung ke sebuah brand wanita bernama Dara Puspita.

Mus Mulyadi membuat album perdananya, Jaka Tarub, pada tahun 1965 bersama band Arista Birawa. Mus saat itu adalah vokalis sekaligus bassist. Sempat melancong ke Singapura untuk melebarkan karier musiknya, ternyata kenyataan tak seindah impian. Mus justru tak berhasil di negeri singa tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya