Mimpi Indonesia Jadikan Ubud Destinasi Wisata Gastronomi Dunia
- Antara/ Nyoman Budhiana
Ubud juga menyimpan banyak sejarah peradaban. Dari sini pula, wisatawan yang datang bisa menggali lebih dalam mengenai sejarah di balik kuliner Ubud. "Kenapa kita mulainya di Ubud, karena kita itu juga pengen cepat Indonesia itu dikenal dan dikomunikasikan," ujar Vita menambahkan.
Vita yakin, dengan banyaknya cerita sejarah yang tersimpan, tak sulit memperkenalkan Ubud sebagai destinasi wisata gastronomi ke depan. Apalagi semua kuliner yang ada di Ubud, merupakan hasil dari produk lokal daerah itu sendiri.
"Kita bukan hanya bicara pariwisata, tapi pariwisata itu payungnya, karena itu yang akan meng-capitalize mendatangkan duit pariwisata, orang datang, turis spending."
Bukan hanya siap dari lokasi, warga sekitar Ubud juga sangat mendukung mimpi Kemenpar ini.
Ladang Baru Pendapatan
Dengan ditetapkannya Ubud sebagai prototype destinasi gastronomi untuk Indonesia dan dunia nantinya, tentu akan ada banyak keuntungan yang bisa diraih. Tak hanya menguntungkan dari sisi jumlah kunjungan wisata, tapi dengan ditetapkannya Ubud menjadi destinasi gastronomi prototype juga akan berdampak pada perekonomian Indonesia, bukan hanya nasional tapi juga daerah.
Aditya Amaranggana sebagai Project Specialist UNWTO, mengatakan bahwa dengan ditetapkannya sebuah daerah menjadi destinasi gastronomi, akan semakin besar juga peluangnya untuk menarik wisatawan dan yang lebih penting lagi adalah adanya pemerataan pendapatan dari hulu hingga hilir.
"Gastronomy tourism ini potensinya bisa menyebarkan pengeluaran turis yang datang ke Indonesia untuk lebih bisa mencapai daerah rural. Jadi tidak hanya terfokus misalnya Bali di Kuta. Jadi ada potensi pemerataan pendapatan dari sektor pariwisata,” ujarnya.
Vita Datau yakin, Indonesia sangat kaya dan memiliki beragam kekayaan produk. Dia juga yakin, tak akan sulit mewujudkan mimpi menjadikan daerah lain selain Ubud sebagai destinasi wisata gastronomi berikutnya.
Banjir Dukungan
Pakar Kuliner William Wongso mengatakan, rencana pemerintah ini menjadi hal yang positif untuk lebih memperkenalkaan Indonesia pada dunia. "Saya kira bagus, karena di situ dikunjungi turis dari mancanegara yang suka budaya kuliner dan suasana," katanya kepada VIVA.
Meski begitu, William menyarankan, program ini dibuat lebih matang. Perlu ada program-program penunjang agar mimpi ini berkelanjutan. Ke depannya ia juga berharap agar Ubud nantinya bisa dijadikan tempat untuk belajar para wisatawan agar bisa lebih mengenal makanan nusantara. "Untuk itu, perlu mendatangkan ahli dari nusantara di Bali," katanya.