Penolakan APTB, Gagalnya Moda Transportasi Impian Jakarta
Rabu, 6 Mei 2015 - 01:44 WIB
Sumber :
- Antara/ Wahyu Putro
Baca Juga :
Ini Cara Ahok 'Matikan' Bus Kota dan APTB
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Benjamin Bukit telah merencanakan pada tahap awal, sistem tersebut akan diterapkan di angkutan umum bus Kopaja S66 jurusan Manggarai - Blok M.
Baca Juga :
APTB Tolak Gabung TransJakarta, Ahok: Terserah
Dengan sistem tersebut, kata Benjamin, sopir-sopir Kopaja S66 tidak perlu lagi mengetem untuk menunggu penumpang, atau mengejar setoran ke pengusaha angkutan, seperti halnya bus TransJakarta.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui BUMD PT Transportasi Jakarta akan menggaji sopir dan kondektur bus itu setiap bulan, serta memberikan pembayaran ke operator angkutan untuk setiap kilometer yang ditempuh bus-bus miliknya.
Cara ini diharapkan meningkatkan pelayanan kepada para penumpang, karena mereka bisa memproleh angkutan umum yang kecepatannya bisa diandalkan, namun tetap membayar tarif angkutan umum yang terjangkau.
Kendati demikian, terkait banyaknya persiapan, sosialisasi, dan penyesuaian yang harus dilakukan kepada operator angkutan umum rute tersebut, Benjamin mengatakan, uji coba sistem ini baru bisa dilakukan paling cepat antara bulan Mei hingga Juni 2015.
Bila setelah diujicobakan di rute Kopaja S66 sistem ini terbukti berhasilÂ
meningkatkan pelayanan angkutan umum kepada penumpang, kata Benjamin, Dishub DKI akan menerapkannya juga kepada seluruh angkutan umum di Jakarta sebagai satu bagian dari rencana revitalisasi transportasi publik di ibu kota.
"Pelaksanaan uji coba ini, artinya kita mencari model. Modelnya baru bisa diterapkan kalau uji coba ini kita anggap betul-betul berhasil," ujar Benjamin.
Jakarta Tetap Macet
Akuisisi angkutan umum oleh Pemprov DKI sebenarnya sangat penting untuk mengatasi masalah kemacetan di ibu kota.
Karena, dengan sistem integrasi itu, angkutan umum yang selama ini menjadi biang kerok kemacetan karena memberhentikan laju kendaraan di sembarang tempat tak bakal ada lagi.
"Sekarang, angkot itu kalau jalan tapi kosong penumpang dia rugi. Maklum dia ngetem karena harus kejar setoran. Jadi rencana kami, seluruh angkutan umum di DKI nanti tidak ada lagi yang pakai sistem pungut setoran, sehingga sopir-sopir itu enggak perlu ngetem, jalan terus," ujar Ahok beberapa waktu lalu di Balai Kota Jakarta.
Halaman Selanjutnya