Misi Besar Industri Game Nasional
- www.harigameindonesia.com
Tuan rumah di dalam negeri
Dalam kacamata Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Hari Game Indonesia itu menunjukkan pengakuan negara atas peran penting game dalam perkembangan budaya kontemporer dan perkembangan perekonomian nasional.
Industri game, menjadi salah satu industri nasional yang masuk dalam rencana Bekraf. Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Ricky Joseph Pesik mengatakan, institusinya fokus dalam hal mendukung fasilitas hak kekayaan intelektual para kreator industri kreatif, pembangunan ekosistem industri yang memberi jalan pelaku untuk menguasai pasar dalam negeri.
"Dan juga pendukungan strategis untk industri game nasional bicara di pasar dunia," ujar Ricky.
Dalam pernyataanya, AGI menegaskan momentum Hari Game Indonesia itu diharapkan bisa meningkatkan perhatian masyarakat atas keberadaan pengembang game lokal beserta karya mereka. AGI mengatakan tujuan Hari Game Indonesia ini yakni sesuai dengan keinginan pemerintah, agar pelaku industri game di Tanah Air menjadi tuan rumah di dalam negeri.
"Pemerintah dan pelaku industri ini siap menjadi ruan rumah di rumahnya sendiri dengan meraih pangsa pasar lokal tidak kurang dari 50 persen pada 2020," kata AGI.
Soal potensi game di Tanah Air, bisa disimak dari data lembaga riset pasar game Newzoo. Menurut data riset Newzoo pada 2015, pasar game di Indonesia diprediksi akan menghasilkan pendapatan sampai US$321 juta atau Rp4,2 triliun pada 2015. Angka tersebut tumbuh 56 persen dibanding potensi pasar game pada 2014.
Peningkatan pasar game di dalam negeri tersebut membuat Indonesia berada di peringkat 24, untuk pasar game terbesar di dunia. Angka US$321 juta menjadikan Indonesia sebagai pasar kedua terbesar di Asia Tenggara.
Data Newzoo menunjukkan, dari total 42,8 juta penikmat game di Indonesia pada 2015, 24,1 juta pemain game itu rela mengeluarkan koceknya demi bisa bermain dan menikmati game. Sementara rasio pembeli dan pemain game bisa mencapai 56 persen. Angka rasioa tersebut, menurut Newzoo, berada di atas rata-rata negara yang ada di Asia Tenggara.
Newzoo mencatat rata-rata uang yang dihabiskan untuk memainkan game per tahun mencapai US$13,3, yang mana angka tersebut di bawah rata-rata Asia Tenggara.
Setahun kemudian perkembangan pasar game makin meningkat. Angka Newzoo per Juni 2016 menunjukkan perkembangan yang signifikan. Data terbaru dalam peringkat 100 negara dengan pendapatan game terbesar, Indonesia menempati peringkat ke-17 dengan pendapatan game mencapai US$704,3 juta atau lebih dari Rp9,2 triliun.