Pamor Sedan Turun, Siapa yang Untung?

Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016
Sumber :
  • VIVA.co.id/M. Ali. Wafa

VIVA.co.id – Meski pasar otomotif di Indonesia sudah mulai membaik, namun ada satu hal yang masih dikeluhkan pabrikan mobil, yakni surutnya penjualan mobil jenis sedan.

Relaksasi PPnBM Berlaku, Gaikindo: Sehari 25 Unit Mobil Dipesan

Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan sedan di Tanah Air mulai mengalami penurunan sejak tiga tahun lalu.

Jika pada 2012 sedan berhasil terjual sebanyak 21.853 unit, maka tahun berikutnya turun jadi 21.468 unit.

Sempat Tolak Pajak 0 Persen Mobil Baru, Ini Alasan 'Oke' Sri Mulyani

Hal yang sama terjadi di tahun berikutnya, jumlah sedan yang dipasarkan hanya 14.855 unit. Dan pada tahun lalu, angkanya kembali turun menjadi 13.047 unit.

Banyak pihak mengatakan, lesunya penjualan sedan akibat konsumen mulai bosan dengan model tersebut. Terlebih, banyak mobil multi purpose vehicle (MPV) dan sport utility vehicle (SUV) baru bermunculan dengan model yang menarik serta fitur yang lengkap.

Kemenperin Ungkap Stimulus Baru Industri Otomotif Hadapi COVID-19

Namun yang paling dikeluhkan dari sedan adalah kapasitas tempat duduk dan biaya yang harus dikeluarkan konsumen untuk memilikinya. Tidak bisa dipungkiri, harga mobil sedan saat ini sudah di atas Rp200 juta, jauh lebih mahal ketimbang low MPV.

Bahkan, kini ada beberapa mobil low cost green car (LCGC) dengan kapasitas tempat duduk tujuh penumpang. Dengan harga jual di bawah Rp150 juta, hal ini tentu semakin membuat sedan ‘mati kutu’.

Selanjutnya...pajak barang mewah

Soal harga jual sedan, hal ini tidak lepas dari adanya aturan dari pemerintah. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41/2013 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah (PPnBM) Berupa Kendaraan Bermotor, sedan masuk kategori tersebut.

Saat ini, pajak untuk mobil sedan mencapai 30 persen untuk mesin 1.500cc dan 40 persen bagi mesin berkapasitas 2.000cc. Sedangkan, pajak untuk kendaraan selain sedan dimulai dari 10 persen untuk 1.500cc dan 20 persen untuk mobil bermesin 2.000cc.

Hal inilah yang membuat pabrikan otomotif setengah hati menjual sedan di dalam negeri. Padahal, salah satu daya tarik sedan yang masih diminati konsumen lokal adalah kenyamanan dan nilai prestisenya.

Itu sebabnya, Gaikindo berusaha melobi pemerintah untuk menurunkan pajak sedan, dari 30 menjadi 10 persen, sama seperti MPV dan model hatchback.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya