Ocha Juara Asian Robotic Championship

Madrasah Bukan Kelas Rendah

Syahrozad Zalfa Nadia dan Roghid Putra Sidik
Sumber :
  • VIVA.co.id/Amal Nur Ngazis

Dapat dua bulan, instruktur (ekskul robotik) memberikan informasi mengejutkan kepada saya. Instruktur bilang bahwa Ave mempunyai nilai di atas rata-rata. Tidakkah sebaiknya diikutkan dalam kompetisi nasional saja (kata instruktur).

Sering Diamuk Mama, Anak Ini Bawa Rp17 Miliar di Piala Dunia Fortnite

Saya berpikir dua kali untuk memberangkatkan Ave ke kompetisi tingkat nasional. Kemudian saya diskusi dengan Abi-nya (ayah Ave). Pasti bisa, pelan-pelan ternyata di tingkat nasional itu kan butuh tim, Ave enggak mungkin sendiri. Timnya dengan siapa?

Akhirnya instruktur menyampaikan, kenapa tidak dengan kakaknya saja, yang selama ini menemani belajar. 

Anak Kos Bokek Bayar Gojek Pakai Beras 1 Kg, Tak Terduga Akhirnya

Kemudian kita cari informasi sampai umur berapa tingkat junior. Saat itu umur (Ocha) 9 tahun. masih satu tahun bergelut di dunia robotik, masuk ke tingkat junior. 

Alhamdulillah saat kompetisi membanggakan. Di sana mereka menjuarai kategori membawa Piala Gold tingkat junior, yang lawannya tak tanggung usianya di atas 10 tahun. Dari situ saya yakin dan optimistis, kalau anak saya diikutkan dalam kompetisi robotik pasti akan lebih berkembang tingkat kreativitasnya.

Ketik di Google 'Band Gigi' Bikin Ngakak, Wikipedia Balas Beginian

Alhamdulillah diberangkatkan ke tingkat internasional di Singapura dan Malaysia membawa medali emas juga. 

Terjunnya Ocha dan Ave dalam dunia robotik makin meningkatkan kreativitas mereka?

Ibu: Ya. Betul sekali. Iya sangat mendukung sekali.

Selanjutnya keduanya akan didorong ke mana?

Ibu: Kami selaku orangtua pasti akan mengarahkan anak ke depan seperti apa. Memfasiliasti memberikan sarana belajar yang diinginkan anak, terutama belajar dunia robotik itu. 

Ada teori yang menyebutkan, untuk melahirkan kreativitas seorang anak, perlu didukung dengan lingkungan yang nyaman dan bahagia, dalam pengembangan Ave dan Ocha bagaimana?

Ibu: Ya, saya mengikuti apa keinginan anak-anak, yang pasti harus didampingi. Saya harus masuk ke dunia anak, seperti apa dunia mereka. Apa yang diinginkan. Pada kondisi lain saya harus jadi orangtua, pada kondisi lain saya harus jadi partnernya.

Selama mengikuti kompetisi internasional, tantangannya apa yang dihadapi?

Ocha: Konsentrasi dan kekuatan doa. Umi dan abi selalu bilang konsentrasi dan ‘ayo kamu bisa’. 

Pengalaman yang unik saat kompetisi internasional bagaimana?

Ocha: Waktu di Korsel. Waktu itu dalam tahap coding mission, pas saya usai salat, robot berjalan lancar. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya