Nestapa Aleppo dan Peran Damai Indonesia

Evakuasi Warga Aleppo terus dilakukan.
Sumber :
  • REUTERS / Abdalrhman Ismail

Sementara Rusia sendiri, ia melihat bisa menjadi negara yang sangat mendominasi dalam aspek ini. Selain itu, Suriah yang telah lama menjadi perebutan AS dan Rusia sudah seharusnya mampu mengembalikan situasi dan kondisi Aleppo seperti sedia kala.

Mengejutkan, Sarang Pemberontak Suriah Berisi Rudal Amerika dan Israel

Harus memposisikan diri

Yon mengatakan dua kekuatan besar ini harus menahan diri dan tidak memberikan dukungan atau bantuan apapun kepada Suriah, baik itu kepada rezim yang berkuasa atau oposisi. Kedua negara yang pernah berseteru di era Perang Dingin ini harus legowo agar mau rekonsiliasi bersama.

Biadab, Rudal Israel Bombardir Suriah di Tengah Puasa

"Amerika dan Rusia harus mendorong rezim dan rakyat Suriah agar melakukan rekonsiliasi. Itu poinnya. Keduanya harus benar-benar 'berpuasa' dan menarik keterlibatannya di  Suriah. Kalau tidak, ya, perang ini akan terus berlanjut tanpa ujung," katanya, menegaskan.

Bagaimana posisi Indonesia dalam konflik Aleppo?

Israel Serang Suriah, Rudal Beterbangan di Langit Damaskus

Yon mengatakan, sebelum terjun menangani konflik, Indonesia harus mempunyai strategi apik dan jurus jitu yang akan diuraikan di hadapan dunia internasional.

Indonesia harus mampu melakukan pendekatan-pendekatan intensif dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan konflik Suriah. Di samping itu pula, Indonesia harus mampu mempelajari peta konflik di Suriah yang melibatkan kekuatan besar dunia.

"Indonesia harus tahu dan mawas diri. Akan berada di mana dan akan melakukan apa. Karena Indonesia merupakan negara netral, tidak memihak siapa pun maka langkah-langkah yang lebih proaktif tentu harus ditempuh," jelas Yon.

Ia lalu mencontohkan, melakukan pembicaraan khusus dengan negara-negara yang berkepentingan dengan Suriah seperti Turki, Arab Saudi, dan Iran serta negara-negara besar lainnya untuk lebih peduli terhadap kasus Aleppo.

"Jadi, bisa diawali secara formal dengan mengirim Menteri Luar Negeri RI (Retno LP Marsudi) guna membicarakan masalah yang cukup krusial ini," papar Yon. Namun, sebelum menuju ke arah sana, menurut Yon, posisi Indonesia di Asia Tenggara jangan lupa diperkuat.

Ia mendorong agar Indonesia mampu menekan dan mendorong perdamaian komprehensif di Suriah atas nama ASEAN. "Ini sangat penting. Indonesia harus memanfaatkan dan tampil sebagai negara yang benar-benar bisa mendinginkan situasi. Apalagi, toh, Indonesia punya misi khusus yaitu ingin menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamaman PBB," ujar Yon, menutup pembicaraan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya