Tersedot Magnet Video
- Periscope
TechCrunch menuliskan, rilis fitur siaran langsung 360 derajat itu bisa menjadi 'mainan' baru Twitter untuk menarik pengguna internet. Sebab diketahui, pertumbuhan pengguna Twitter tergolong lambat, kalah dengan Facebook. Pengguna Twitter kini sekitar 317 juta, sedangkan Facebook sudah makin besar dengan 1,8 miliar pengguna.Â
Selain performa jumlah pengguna, beberapa waktu lalu Twitter digosipkan bakal dijual lantaran tak mampu berkembang penggunanya. Maka patut ditunggu apakah dengan fitur baru ini, nantinya mampu menggenjot pengguna Twitter.Â
Sejauh ini, respons pengguna Twitter menyambut positif rilis siaran langsung video 360 derajat. Rata-rata pengguna mengatakan tak sabar mencicipinya, dianggap keren dan nada memuji lainnya.Â
Video juga menjadi perhatian bagi WhatsApp. Layanan pesan instan populer tersebut belum lama ini merilis komunikasi berbasis video pada platform mereka. Lebih dari satu miliar pengguna WhatsApp kini sudah bisa melakukan panggilan video (video call) di WhatsApp.Â
Rilis video call itu merupakan kelanjutan dari layanan pesan instan, kemudian panggilan suara yang sebelumnya disediakan WhatsApp.Â
Layanan milik Facebook itu mengakui kebutuhan video sudah menjadi fakta pada era digital saat ini. WhatsApp mengaku dari tahun ke tahun, banyak menerima permintaan dari pengguna untuk merilis video call.Â
"Kami memperkenalkan fitur ini karena tahu bahwa kadang kala suara dan teks saja tidak cukup. Kami gembira karena akhirnya dapat menawarkan fitur ini (video call) kepada dunia," tulis WhatsApp dalam keterangan di blog perusahaan pada 14 November 2016.Â
Kue video digital
Kue video digital memang kian menggiurkan. Data riset terbaru 'Global Digital Video Content Market 2016-2020: Worldwide Market Size, Shares, Trends, Growth, Survey and Forecast' yang dirilis perusahaan riset pasar ResearchMoz menunjukkan, laju pertumbuhan majemuk tahunan pasar konten video digital global mencapai 25,7 persen selama periode 2016-2020.Â
Sementara itu, valuasi pasar konten video digital global menunjukkan makin berkembang. Pada 2015, ResearchMoz  mencatat, valuasi pasar video digital global mencapai US$38,71 miliar dan diperkirakan naik menjadi US$121,47 miliar pada 2020.Â
Perusahaan riset itu mencatat, peluang bertumbuhnya video global makin besar. Sebab, pada 2009, pasar konten video digital masih terbatas pada YouTube, video iklan Facebook dan video promosi pada website perusahaan. Tapi, sekarang tidak hanya didominasi oleh platform tersebut.Â
