Minahasa Merdeka, Haruskah?

Bendera lambang MInahasa Merdeka
Sumber :
  • VIVA.co.id/Facebook@Ancient of Minahasa

VIVA.co.id – Kata Minahasa Merdeka menggema di jejaring sosial. Sejumlah akun membumbuinya dengan beragam foto yang cukup mengejutkan. Salah satunya adalah judul tiras sebuah surat kabar harian lokal, Radar Manado, terpampang jelas dengan judul Tahan Ahok atau Minahasa Merdeka.

Yusril Bongkar Fakta Mengejutkan: 68 Tahanan Ricuh Jakarta Bukan Makar atau Teroris!

Meski sedikit membingungkan dengan judul yang terpampang. Namun tampilan muka tiras koran ini menjadi penambah ramai kicauan pengguna internet di media massa.

VIVA.co.id, mencoba menelusur ke laman resmi surat kabar ini. Namun sayangnya tak bisa ditemukan. Terlepas itu, Minahasa Merdeka, kini terlanjur menjadi perbincangan publik.

BEM SI Kerakyatan Temui Mensesneg, Dorong Pembentukan Tim Investigasi Makar

Headline Surat Kabar Radar Manado soal Minahasa Merdeka

FOTO: Halaman depan Surat Kabar Harian Radar Manado yang menampilkan kabar soal Minahasa Merdeka/Facebook

Mahasiswa Trisakti Suarakan Tuntutan ke DPR: Usut Makar hingga Hentikan Kriminalisasi Sipil

Di jejaring sosial Facebook misalnya, sebuah akun bernama Ancient fo Minahasa, yang memiliki pengikut hingga lebih dari 17 ribu orang, sepertinya menjadi akun yang paling getol menyuarakan ini.

Di beranda akun ini, masif menautkan sejumlah konten yang berkaitan dengan Minahasa Merdeka. Beberapanya diambil dari sejumlah informasi di media yang menampilkan berita tentang harapan akun ini. Lalu sesunggunya seperti apa isu Minahasa Merdeka ini bisa meluas dan menggema?

Pekan lalu, tepatnya Rabu, 10 Mei 2017, atau sehari usai vonis terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, secara simultan di sejumlah daerah memunculkan reaksi.

Vonis dua tahun atas kasus penodaan agama untuk Ahok itu seperti menjadi muatan awal publik berpandangan bahwa ada ketidakadilan.

Di Papua, Bali, Yogyakarta, Jawa Barat, Sumatera hingga ke tanah Sulawesi pun ikut menyampaikan aspirasinya. Aksinya seragam yakni berupa menyalakan lilin. Semua berjalan tertib dan penuh dengan pesan kedamaian, seperti yang dijargonkan para peserta.

Pendukung Ahok.

FOTO: Aksi pendukung Ahok saat menyalakan lilin serentak di sejumlah daerah

Namun memang ada sesuatu yang berbeda di Manado Sulawesi Utara. Dalam aksi Sejuta Lilin untuk Ahok yang digelar, Rabu, 10 Mei 2017, memang berseliweran isu soal Minahasa Merdeka.

Riak itu makin meluas, ketika Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah ketiban sial lantaran ditolak kedatangannya di Manado. Pria yang kini tak diakui lagi sebagai kader Partai keadilan Sejahtera (PKS) itu diadang oleh sejumlah warga yang menggunakan pakaian lengkap adat Minahasa di Bandara Samratulangi Manado pada Sabtu, 13 Mei 2017.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya