Fenomena Media Sosial Bahayakan Remaja dan Anak
- Pixabay/DariuszSankowski
VIVA.co.id – Anak-anak dan remaja di zaman serba gadget, mulai tak bisa lepas dari smartphone. Di era serba digital ini, penggunaan media sosial pun semakin bikin kecanduan. Bahkan, mereka yang masih di bawah umur, semakin lihai dan berani tampil ‘unjuk diri’ dengan berbagai cara di akun jejaring sosial media seperti Facebook, Twitter, Instagram, Snapchat hingga Pinterest.
Tapi masalahnya, apa yang mereka tampilkan, justru dinilai tidak sepantasnya dan tak seharusnya. Hal-hal seperti curahan hati masalah kehidupan pribadi, hingga foto-foto yang menunjukkan adanya pelanggaran moral ikut diunggah.
Dengan kondisi jiwa yang terbilang masih labil dan terkadang tidak bisa terkontrol, tanpa memikirkan akibatnya, membuat para remaja dan anak-anak ini sering salah dalam memilih dan bersikap. Kondisi remaja seperti ini, dinilai memprihatinkan.
Kemana pun pergi, apapun yang dilakukan selalu dipamerkan dan diunggah. Fenomena tampil selfie, juga semakin mewabah di kalangan anak-anak dan remaja. Â
Sebuah survei seperti dilansir laman Kidshealth pun mengungkap, sekitar 90 persen remaja telah menggunakan beberapa bentuk media sosial dan 75 persen memiliki profil di situs jejaring sosial, kata para ahli.
Lebih dari setengah dari semua remaja Amerika, juga terungkap mengunjungi situs jejaring sosial setiap hari. Angka-angka ini jauh dari beberapa tahun yang lalu.
Memang, diakui para ahli, ada banyak hal baik tentang media sosial. Namun, sayangnya usia anak-anak dan remaja, seringkali membuat pilihan yang salah saat mereka mengeskpos sesuatu ke situs seperti Facebook, atau YouTube. Bahkan, terkadang hal ini menimbulkan masalah.
Bahaya media sosial
Dinilai dari sisi positifnya, jejaring media sosial memang sangat bermanfaat untuk menjadi penghubung yang baik dengan teman dan keluarga. Bahkan, jejaring media sosial juga dinilai bermanfaat untuk menyebarkan kampanye-kampanye positif, informasi yang bermanfaat, bahkan mampu meningkatkan kreativitas mereka, saat melakukan sharing sebuah ide, musik dan seni.
Tak hanya itu, media ini juga bisa dijadikan jembatan remaja dan anak-anak untuk saling bertemu dan berinteraksi dengan orang lain yang memiliki minat yang sama.