Terperdaya Mobil (Tak) Murah

Toyota Calya.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Purna Karyanto

"LCGC itu cuma strategi pemasaran untuk mendongkrak penjualan. Ujungnya sudah terlihat berhasil mendongkrak. Isu lingkungan yang digunakan selama ini juga cuma jargon, karena banyak pula masyarakat pengguna LCGC yang menggunakan BBM bersubsidi," kata Pengurus Harian YLKI Sudaryatmo kepada VIVA.co.id.

Suzuki Siapkan Mobil Baru Pengganti Karimun, Demi Saingi Brio?

Sejauh ini pemerintah juga dikatakan telah gagal memproteksi besaran harga meski dalam Permenperin No. 33/M-IND/PER/7/2013 tertulis bahwa produsen LCGC dibolehkan menaikkan harga jual setiap tahun. Ia berharap pemerintah dapat lebih konsisten bagaimana industri tetap tumbuh tanpa memanjakan produsen yang ujung-ujungnya merugikan masyarakat.

"Pokoknya di mekanisme, saya tegaskan pemerintah juga tidak konsisten, termasuk dengan isu lingkungan," katanya.

10 Mobil yang Berpotensi Jadi Mobil Rakyat Versi Kemenperin

Pengembangan LCGC juga dinilai kian menyurutkan langkah revitalisasi transportasi umum guna mengurangi kemacetan. Regulasi ini bisa diterima jika sistem transportasi di kota-kota besar sudah memadai dan terintegrasi.

Selanjutnya ===>>> pabrikan otomotif menanggapi

PLN: Program LCGC Lebih Tepat untuk Mobil Listrik

Pabrikan: Masih relatif

Apa yang dituding beberapa pihak, jika LCGC kini sudah jauh dari kata murah dianggap tak benar adanya. Sebab asosiasi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) masih melihat relatif dan pabrikan tetap berpedoman pada aturan pemerintah.

Karena, produsen mobil tak bisa serta-merta menaikkan mobil begitu saja, lantaran tetap mendapatkan kontrol ketat dari pemerintah. Hal itu disampaikan Ketua III Gaikindo, Rizwan Alamsjah. “Jadi kenaikan itu hanya masalah inflasi saja, dan paling berat exchange range, line juga berubah, walau buatan lokal tapi ada (bahan baku) juga tetap diimpor,” kata Rizwan.

Namun begitu, Rizwan menyatakan, untuk menaikkan harga memang dilakukan oleh perusahaan otomotif yang bersangkutan, tetapi kenaikan tersebut tetap dikontrol oleh pemerintah Indonesia. Dia memprediksi, meski saat ini harga LCGC menembus Rp150 juta, namun mobil LCGC dianggap tetap akan menjadi pilihan dengan segala diferensiasinya. 

“Sekarang ada atau tidak mobil yang lebih murah dari itu (LCGC) di bawah Rp100 (juta)? Kan, tidak ada juga. Jadi, itu wajar, karena emang ada inflasi dan macam-macam,” katanya.

Senada dengan Rizwan, Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor Amelia Tjandra memberi penjelasan, di mana mobil LCGC merupakan kendaraan yang masuk dalam program pemerintah, disebut sebagai Kendaraan Bermotor Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2). Sehingga, penentuan batas harga dilakukan oleh pemerintah, bukan oleh produsen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya