Petaka di Lantai Bursa, Apa yang Salah?

Kondisi Terkini Robohnya Gedung Bursa Efek Indonesia
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside

Dari hasil pemeriksaan awal tersebut diduga konsentrasi beban terkumpul pada salah satu titik selasar yang mengakibatkan salah satu penggantung terlepas dari dudukannya di atas dan memicu penggantung lainnya turut lepas.

Cuti Bersama Idul Adha 28 dan 30 Juni, Bursa Efek Ikut Libur?

Selain itu, beban momen yang terjadi tidak mampu dipikul oleh tumpuan pada dinding vertikal dan memicu kegagalan bangunan. Sehingga, ke depan atas temuan tersebut perlu pemeriksaan detail terhadap dokumen pembuatan gedung.

Klaim Pemeriksaan Rutin

Suspensi Saham Waskita Karya Dicabut, Begini Penjelasan BEI

Sementara itu, ambruknya selasar gedung BEI yang dinilai karena kegagalan konstruksi kemudian disangkutkan dengan kelalaian dan buruknya pengelola gedung melakukan perawatan konstruksi secara berkala.

Namun, Pengelola Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Farida Riyadi, mengklaim sejak gedung berdiri pihak pengelola secara rutin melakukan pengecekan bangunan gedung secara berkala.

Pertamina Geothermal Energy Raup Rp 9,05 Triliun Usai Melantai di BEI, Ini Harapan Wamen BUMN

“Pemeriksaan berkala setiap tahun ada, terakhir bulan Mei 2017," kata Farida Riyadi di gedung BEI, SCBD, Jakarta Selatan, Senin, 15 Januari 2018.

Ia mengungkapkan, untuk konstruksi gedung pihaknya sejak awal menggunakan konsultan yang dapat dipercaya. Sehingga, ia enggan menanggapi dugaan kelalaian pengelola atas konstruksi tersebut.

Kegagalan konstruksi juga diduga Sekretaris Gabungan Pelaksana Konstruksi Indonesia (Gapensi) Andi Rukman Karumpa. Sebab, konstruksi tersebut benar-benar jatuh ke bawah dan sama sekali tidak ada besi-besi beton yang menahan. Jadi, bisa dilihat ujung dari selasar tersebut tidak kuat berpegangan pada beton utama dan tidak ada fondasi.

Sehingga, yang perlu dicermati lanjut dia, adalah Sistem Laik Fungsi (SLF) yang dikeluarkan oleh Pemda DKI Jakarta seperti apa. "Jadi itu kan dikeluarkan oleh Pemda DKI," jelas dia kepada VIVA.

Balkon Tower 2 Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) ambruk.

Ambruknya beton penyangga selasar di tower II BEI.

Kemudian, yang perlu dilihat dari kejadian tersebut apakah selasar yang jatuh itu adalah bangunan tambahan. Karena, bila itu tambahan maka itu bisa saja terdapat pelanggaran berat.

Dan yang terakhir, kata Andi, kekuatan dari bangunan tersebut perlu dicek kembali apakah dia kuat terhadap guncangan gempa. Dan bila ternyata seperti kemarin pasti jelas perencanaanya dan spec-nya bermasalah.

Untuk itu, agar kondisi serupa tidak terjadi lagi di gedung-gedung Tanah Air, Andi mengungkapkan perlunya ketertiban dari tahap perencanaan hingga penggunaan material yang ada dalam kontruksi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya