Petaka di Lantai Bursa, Apa yang Salah?
- REUTERS/Darren Whiteside
"Semuanya harus tertib, bukan hanya itu. Banyak jembatan yang longsor, banyak bangunan yang jatuh, ya kan. Banyak pekerjaan yang belum selesai masa pemeliharaannya sudah rusak. Itu semua akibat tidak mematuhi spec yang ada. Tidak kerja jujur," ujarnya.
Dengan demikian, Andi mengharapkan agar semua bisa mematuhi spec dan bekerja dengan baik. Seperti konsultan perencanaan hingga ke konsultan pengawasan.
Ini sangat penting di zaman karena banyak pelaku konstruksi di Indonesia melihat hanya dari perbandingan harga. Dan yang terendah bisa menang tapi spec tidak jadi perhatian.
"Jadi intinya, benar-benar harus mematuhi spec, apapun itu, kalau kita ikut itu pasti baik. Pekerjaan seperti itu bisa bertahan sampai 50 tahun. kita lihat bangunan Belanda yang puluhan tahun ratusan tahun masih kuat. Karena mereka benar-benar sangat jaga itu," tegasnya.
Perdagangan Kembali Normal
Kejadian ambruknya selasar di tower II BEI, ternyata tak membuat aktivitas perdagangan tertahan. Sebab, Selasa 16 Januari 2018, perusahaan jasa konstruksi telekomunikasi asal Malaysia, PT LCK Global Kedaton Tbk (LCKM) justru resmi mencatatkan saham perdana atau listing di Bursa Efek Indonesia.
Bahkan, saat pembukaan perdana Saham LCKM justru tercatat naik alias tak terpengaruh insiden robohnya selasar kemarin. Adapun Saham LCKM semula di harga penawaran Rp208 per saham naik 104 poin ke level Rp312 per lembar.
Saham LCKM pun ditransaksikan sebanyak satu kali dengan volume sebanyak satu lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp31.200.
LCKM menjadi perusahaan pertama yang tercatat di pasar modal tahun ini. LCKM berencana melepas sebanyak-banyaknya 200 juta lembar saham baru atau setara dengan 20 persen dari modal ditempatkan setelah Initial Public Offering (IPO).
Direktur Utama LCK Global Kedaton, Lim Kah Hock menyampaikan keprihatinannya atas musibah yang terjadi di Gedung BEI Senin kemarin. Diharapkan perdagangan di BEI tetap berjalan normal.
"Kami berharap bisa memberikan investasi yang menarik bagi investor dan dapat menjalankan good corporate governance," ujarnya.
Sehari usai selasar ambruk di BEI, Perdagangan justru menghijau.
Sementara itu, secara keseluruhan atas insiden tersebut tidak memengaruhi perdagangan saham secara operasional. Dan PT Bursa Efek Indonesia memastikan seluruh kegiatan berjalan normal.