Khamenei Dituntut Mundur Hingga Jalinan Bisnis Terlarang MU
- Twitter/@PressTV
VIVA – Ketegangan antara Amerika Serikat dengan Iran, masih menjadi perhatian publik Indonesia. Terutama, karena dikhawatirkan dapat memicu perang antara kedua negara itu dan mengganggu geopolitik kawasan Timur Tengah hingga berdampak ke Tanah Air.
Serangan balasan Iran kepada Amerika di pangkalan militer Irak, yang semula diharapkan mengundang simpati dunia, ternyata malah menjadi bumerang bagi negeri itu. Sang pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dituntut mundur dari jabatannya oleh sekelompok pengunjuk rasa, setelah Pemerintah Iran mengakui bahwa militernya secara keliru menembak jatuh sebuah pesawat sipil Ukraina.
Selain soal krisis di Timur Tengah, ada sejumlah topik lain yang menjadi perhatian publik sepanjang hari kemarin, di antaranya pengungkapan sebuah klinik ilegal dengan layanan medis injeksi sel punca atau stem cell dan reaksi Evan Dimas atas sebutan “kutu loncat” kepadanya.
Warganet juga ingin tahu tentang pengumuman BMKG yang memperingatkan potensi hujan lebat di sejumlah provinsi dalam sepekan mendatang. Artikel kompilasi tentang bisnis terlarang Manchester United dan Newcastle United lumayan menarik perhatian warganet.
Tim redaksi VIVAnews telah mengompilasi kabar-kabar menarik dan penting sepanjang Minggu kemarin, 12 Januari 2020. Berikut ini artikel selengkapnya:
1. Ayatollah Ali Khamenei Dituntut Mundur
Sekelompok pengunjuk rasa menuntut Ayatollah Ali Khamenei untuk mundur dari jabatannya, menyusul pengumuman Pemerintah Iran, yang mengakui bahwa militernya secara keliru menembak jatuh sebuah pesawat Ukraina, dan menewaskan 176 orang di dalamnya.
Demonstrasi itu juga berbuntut penangkapan Duta Besar Inggris di Iran, Rob Macaire, yang dituduh 'menghasut' para pengunjuk rasa di depan Universitas Amir Kabir.
2. Stem Cell Ilegal oleh Dokter Tak Kompeten
Polisi membongkar praktik penyuntikan stem cell alias sel punca secara ilegal di sebuah klinik di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Tiga orang ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka, antara lain YW selaku manajer, LJ selalu manajer marketing, dan dr OH selaku pemilik klinik.
Klinik itu digerebek, karena praktik kedokterannya ilegal, penyuntikan stem cell-nya tanpa izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan dokter yang tidak kompeten. Serum sel punca yang disediakan di klinik itu disebut diimpor dari Jepang namun ilegal juga.