Khamenei Sumpal Mulut Besar Trump: Rezim Zionis Hampir Runtuh Dirudal Iran

VIVA Militer: Pemimpin Tertinggi Revolusi Iran, Ayatollah Khamenei
Sumber :
  • middleeasteye.net

Teheran, VIVA –  Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Sayyid Ali Khamenei, menyampaikan pesan kuat tentang keteguhan dan kesatuan bangsa Iran dalam menghadapi tekanan militer dan politik dari Amerika Serikat dan Israel.

8 Negara dengan Cadangan Emas Terbesar di Dunia, Tiongkok dan Rusia Kalah Jauh dari AS

Dalam pidato televisi terbaru yang disiarkan usai rentetan serangan dan balasan militer, Khamenei menegaskan bahwa Iran telah menampar wajah Amerika Serikat dan rezim Zionis telah dihancurkan di bawah pukulan angkatan bersenjata Iran. 

"Rezim Zionis hampir bertekuk lutut dan dihancurkan di bawah pukulan Republik Islam," kata Khamenei dilansir kantor berita Tasnim, Kamis, 26 Juni 2025. "Iran memberikan tamparan keras ke Amerika,"

Turki Tangkap Mata-mata Mossad Israel yang Menarget Aktivis Palestina di Istanbul

Khamenei mengatakan gagasan Republik Islam yang mampu melancarkan serangan yang menghancurkan, menembus sistem pertahanan berlapis-lapis Israel yang tidak pernah terlintas dalam pikiran musuh, tetapi itu benar-benar terjadi.

Bangunan di Beersheba, Israel, hancur dirudal Israel sebelum gencatan senjata

Photo :
  • AP Photo

Netanyahu Perintahkan Militer Israel Hentikan Serangan ke Jalur Gaza

"Kami bersyukur kepada Tuhan karena telah membantu angkatan bersenjata kami, yang berhasil menembus sistem pertahanan berlapis-lapis mereka yang canggih dan menghancurkan sebagian besar pusat militer dan perkotaan mereka dengan serangan rudal dan senjata yang kuat," katanya.

Menurutnya, hal itu membuktikan kepada rezim Zionis bahwa agresi terhadap Republik Islam harus dibayar mahal, dan memuji angkatan bersenjata dan rakyat Republik Islam atas kemenangan gemilang tersebut.

Pemimpin Revolusi Islam juga mengucapkan selamat kepada bangsa tersebut atas kemenangan melawan Amerika Serikat, yang melakukan agresi tanpa alasan terhadap situs nuklir Iran dan menerima pembalasan besar-besaran dalam bentuk serangan rudal terhadap pangkalan militer terbesarnya di kawasan Asia Barat – di Qatar.

"AS memasuki perang secara langsung karena takut jika tidak, rezim Zionis akan hancur total," kata Pemimpin tersebut. "Negara itu campur tangan untuk menyelamatkan mereka tetapi tidak memperoleh apa pun dari perang tersebut,"

‘Mulut Besar’ Trump 

Merespons kegaduhan Presiden AS Donald Trump setelah agresi dan pembalasan Iran yang kuat, Pemimpin tersebut mengatakan presiden AS secara tidak biasa membesar-besarkan peristiwa, yang dengan jelas menunjukkan betapa ia perlu menciptakan narasi.

"Siapa pun yang mendengar pernyataannya dapat merasakan bahwa di balik kata-kata itu terdapat kebenaran yang sangat berbeda," katanya. "Mereka gagal mencapai tujuan mereka, dan mereka membesar-besarkan klaim mereka untuk menyembunyikan kenyataan,"

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya