Makna "Kalah Balungan", Lagu Terbaru Skaustik yang Mengguncang Panggung Musik Alternatif
- Istimewa
Jakarta, VIVA – Di tengah dominasi industri musik oleh formula pop yang cenderung aman dan berulang, band Skaustik muncul membawa warna berbeda. Single terbaru mereka yang berjudul "Kalah Balungan" coba mengguncang panggung musik alternatif Indonesia.Â
Karya ini menjadi simbol perlawanan terhadap stagnasi musikal dengan menyuguhkan energi mentah, pesan yang kuat, dan aransemen yang berbeda.
"Kalah Balungan" mungkin masih asing terdengar di telinga masyarakat Indonesia. Sebab, frasa tersebut diambil dari Bahasa Jawa yang berarti "Kalah Tulang". Secara makna, ini diartikan sebagai kekalahan total yang dijalani dengan penuh kehormatan.
Lirik yang ditulis oleh Barkowi Hudhud menjadikan frasa ini sebagai simbol perjuangan, sikap pantang menyerah, dan keberanian menghadapi realitas hidup yang tak ramah.
Pesan tersebut relevan bagi generasi produktif di perkotaan yang tiap hari bergelut dengan tekanan karier, persaingan, dan ekspektasi sosial. Dalam dunia yang menuntut performa maksimal, "Kalah Balungan" hadir sebagai pengingat bahwa kalah bukan berarti menyerah, selama perjuangan dilakukan dengan sepenuh hati.
"Kami enggak pernah niat bikin musik yang manis-manis. Lewat 'Kalah Balungan', kami cuma mau jujur, ngasih tahu bahwa kalah itu enggak memalukan selama lo udah habis-habisan berjuang," kata Barkowi melalui keterangannya, dikutip Sabtu 19 Juli 2025.
Secara musikal, Skaustik tetap mempertahankan ciri khasnya di ranah ska, namun kini terdengar lebih matang dan terarah. Hentakan ritmis yang dinamis berpadu dengan distorsi gitar rock yang tebal menciptakan atmosfer yang bertenaga. Mereka tidak terjebak dalam aransemen yang terlalu dipoles.Â
Sebaliknya, mereka membiarkan karakter panggung mereka menyala dalam setiap dentuman drum dan petikan gitar, menciptakan pengalaman mendengar yang terasa seperti menyaksikan konser langsung.
Kehadiran unsur raw ini sejalan dengan tren global di skena punk dan ska, di mana energi dan kejujuran dalam bermusik lebih diutamakan daripada kesempurnaan teknis produksi.
Keputusan untuk menghadirkan video musik dalam format live performance menjadi langkah strategis yang menguatkan identitas band. Disutradarai oleh Hudhud Team, video ini menampilkan Skaustik dengan visual dinamis yang menangkap semangat dan keringat mereka di atas panggung. Tidak ada gimmick berlebihan, tidak ada skenario artifisial—hanya energi murni dan chemistry yang kuat antar personel.
Penonton seakan diajak masuk ke dalam ruangan kecil dengan atmosfer panas, menyaksikan langsung band yang tampil tanpa kompromi. Ini bukan sekadar tontonan, melainkan pengalaman emosional.
Keterlibatan Sultan Music Indonesia sebagai eksekutif produser menunjukkan adanya keyakinan dari pihak label terhadap potensi musik yang jujur dan berkarakter. Dukungan tersebut memberikan ruang bagi Skaustik untuk mengekspresikan visi artistik mereka tanpa harus mengorbankan integritas musikal.
Hasilnya adalah karya yang tidak hanya menarik secara artistik, tetapi juga relevan secara sosial. "Kalah Balungan" adalah representasi dari musik sebagai medium perjuangan, bukan sekadar hiburan.