Desainer Prancis Pernah Kolaborasi Sama Katy Perry Hingga Beyonce Digandeng JF3, Bawa Koleksi Apa?

Jakarta Fashion Festival (JF3) 2025.
Sumber :
  • JF3.

Jakarta, VIVA – JF3 Fashion Festival kembali digelar. Bertajuk Recrafted: A New Vision, tema tersebut menjadi sebuah gerakan yang mengajak seluruh pelaku industri untuk mendefinisikan ulang warisan budaya sebagai kekuatan di masa depan.

PINTU Incubator: Kolaborasi Fesyen Dua Negara, Dapat Dukungan dari Presiden Prancis

Bagi Thresia Mareta, penasihat JF3 sekaligus pendiri LAKON Indonesia, tema ini menyuarakan pesan penting bahwa fashion tidak hanya tentang pakaian. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!

“Kami percaya bahwa fashion bukan sekadar benda. Fashion mengandung arti yang sangat luas, mencakup bahasa, warisan, seni, norma, etika, dan ilmu. Esensinya terletak pada keterampilan tangan. Namun agar tradisi bisa terpelihara, ia harus terus berkembang,” ujar Thresia saat konferensi pers di Gafoy, Summarecon Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara. 

Indonesia Trend Fashion Week 2025: Wadah Baru untuk Desainer Muda dan Industri Fashion Milenial

Ia menegaskan bahwa makna re-crafted membutuhkan keahlian dan kemauan agar tidak terjebak dalam pengulangan, dan bahwa satu-satunya batas yang ada adalah sejauh mana visi itu sendiri dapat diwujudkan. 

“Sering kali kita terjebak dalam kenyamanan, dan hal ini membuat kita berjalan di tempat. JF3 hadir sebagai ruang kolaboratif yang mengedepankan inovasi dan perubahan, sebuah platform di mana semua pihak bisa bertumbuh bersama dan saling memperkuat. Recrafted: A New Vision bukan hanya sekadar tema. Ini adalah sebuah gerakan. Ini adalah waktunya untuk kita bergerak lebih jauh dengan derap langkah yang baru,” sambungnya. 

Sentuhan Kreatif Arsitek dan Desainer Lokal Hadirkan Instalasi Interior Futuristik

JF3 2025 akan kembali digelar di dua lokasi, yakni pada 24–27 Juli di Summarecon Mall Kelapa Gading, dan 30 Juli–2 Agustus di Summarecon Mall Serpong. Festival ini akan menampilkan sebanyak 45 desainer dan brand, menghadirkan koleksi dari para kreator lokal terkemuka seperti Howard Laurent, Adrie Basuki, Sofie, Hartono Gan, Ernesto Abram, hingga LAKON Indonesia. Berbagai brand yang juga turut berpartisipasi diantaranya Metamorph by Zack, Be Spoke, Brilianto, Nes By HDK, Asha, Abbey by Ariy Arka, dan Future Loundry.

Kolaborasi dengan desainer luar

Selain menampilkan karya para desainer internasional, JF3 juga menghadirkan kolaborasi kreatif antara desainer luar dengan brand mode Indonesia. Salah satunya, Victor Clavelly, desainer muda Prancis yang pernah berkolaborasi dengan berbagai figur global terkemuka seperti Rick Owens, Katy Perry, FKA Twigs hingga Beyonce. Dalam JF3 Fashion Festival, Victor Clavelly bersama Heloise Bouchot akan berkolaborasi dengan LAKON Indonesia. 

Selain itu, presentasi karya mode Prancis lainnya akan diwakili dengan kehadiran desainer-desainer muda berbakat seperti Solene Lescouet yang karyanya pernah menjadi bagian dari perayaan Olimpiade Paris, hingga Ornella Jude Ferrari, dan Louise Marcaud yang pernah menjajaki karier di berbagai brand mode internasional. JF3 tahun ini juga menjalin kerjasama yang lebih dalam dengan institusi luar negeri seperti Ecole Duperre Paris, hingga  WSN sebagai penyelenggara Paris Trade Show melalui kerjasama dengan DRP Paris. 

Untuk kawasan ASEAN, JF3 kembali bekerjasama dengan AFDS (ASEAN Fashion Designers Showcase), yang menghadirkan Nicky Vu dari Vietnam, Bandid Lasavong dari Laos, serta Pitnapat Yotinratanachai dari Thailand. Tahun ini, untuk pertama kalinya JF3 memperluas ruang kolaborasi internasional dengan menghadirkan desainer Korea Selatan yang mewakili inovasi industri mode Asia yang terus berkembang. Chung Hoon Choi, Lee Joon Bok, dan Baek Ju Hee, masing-masing akan menampilkan karyanya dari brand mode yang tidak hanya dikenal di Korea Selatan, namun juga telah menembus fashion global. 

Soegianto Nagaria selaku Chairman JF3 mengatakan, selama dua dekade, JF3 membuktikan bahwa ketika kreativitas didukung oleh struktur yang kuat dan lengkap, ia mampu menciptakan dampak yang luas. Memasuki babak ketiga perjalanannya, JF3 diarahkan untuk menjadi ruang tumbuh bagi generasi penerus. 

“Memasuki dekade ketiga ini, JF3 fokus pada regenerasi. Kami percaya masa depan industri fashion Indonesia ada di tangan anak-anak muda yang berani bermimpi, bereksperimen, dan melampaui batas. JF3 hadir untuk menyokong langkah mereka, membukakan pintu, dan mendukung mereka menjadi bagian dari ekosistem industri global,” bebernya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya