Melanie Putria Sentil Pelari Konten: Benahi Diri Dulu!
- Instagram @melanieputria.
Jakarta, VIVA – Fenomena "pelari konten" kini semakin menjamur seiring meningkatnya popularitas event lari di berbagai kota di Indonesia. Dari lomba lari 5K, 10K, hingga maraton, banyak peserta yang turut membagikan momen mereka di media sosial, menjadikan lari bukan hanya olahraga tapi juga bagian dari gaya hidup dan konten digital.
Di tengah tren ini, muncul pula sebutan "pelari konten", yakni individu yang aktif membuat konten seputar lari dengan harapan menjadi influencer di bidang tersebut. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!
Menanggapi fenomena ini, Melanie Putria, mantan Puteri Indonesia sekaligus pelari aktif yang telah mengikuti berbagai ajang lari bergengsi, memberikan pesan tegas. Ia mengingatkan bahwa menjadi pelari konten bukan sekadar membagikan aktivitas lari, tetapi juga membawa tanggung jawab dalam menyampaikan informasi yang benar kepada publik.
"Pelari konten itu kan slash influencer ya seharusnya, untuk menjadikan dirinya influencer. Pesanku hanya satu: kalau bisa, berikan edukasi dan informasi pada masyarakat," ujar Melanie saat konferensi pers Pocari Sweat Run Indonesia 2025, di Bandung, Jawa Barat, baru-baru ini.
Presenter itu juga menekankan pentingnya pemahaman yang benar sebelum menyampaikan informasi, terutama jika berkaitan dengan teknik berlari, nutrisi, atau hal-hal teknis lainnya yang menyangkut kesehatan.
"Terkait ilmu dan teknik, cari tahu dulu valid atau tidak. Mengerti atau tidak. Kalau ini gak valid dan kita gak paham lalu menyampaikan dengan salah, nanti akan merugikan orang lain. Ini pentingnya edukasi," tegasnya.
Nah khusus buat pelari konten yang belum punya ilmu, Melanie juga menyarankan agar pelari pemula atau mereka yang ingin membuat konten, memulai dari hal yang ringan dan menyenangkan.
"Membenahi diri dulu. Kalau ingin jadi pelari konten tapi belum punya ilmu, mulai dari yang lucu-lucu dulu, fun dulu, ikuti tren. Kalau sudah ikut tren dan ingin belajar ilmunya, silakan. Tapi harus jelas sumbernya, apakah dari jurnal medis, dari kepelatihan, semua harus jelas baru sebarkan ke masyarakat," tambahnya.
Melanie turut mengingatkan bahwa gelar influencer memiliki tanggung jawab besar.