Nikita Willy Ungkap Cara Hadapi Anak GTM dan Ciptakan Momen Hangat untuk Keluarga
- VIVA/Trisya Frida
VIVA – Menjadi seorang ibu tentu menghadapi banyak tantangan, salah satunya saat anak susah makan. Hal ini pun dialami oleh artis sekaligus ibu muda, Nikita Willy, yang kini semakin terbuka berbagi pengalaman parenting.
Nikita willy mengungkapkan cara pandangnya mengenai istilah GTM (Gerakan Tutup Mulut) yang sering digunakan orang tua ketika anak menolak untuk makan. Scroll ke bawah untuk simak artikel selengkapnya.
Nikita Willy
- Viva/Trisya Frida
“Aku tuh dari dulu selalu bilang ini sama temen-temen di sosial media aku, gimana kalau kita menghilangkan kata-kata GTM. Tapi ketika anak kita nggak mau makan, mereka tuh pasti ada alasannya tersendiri gitu,” ungkap Niki saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta pada Selasa 23 September 2025.
Menurutnya, ada banyak faktor yang membuat anak menolak makan, mulai dari tumbuh gigi, popok penuh, rasa tidak nyaman di highchair, hingga kurang tidur. Karena itu, Niki menekankan pentingnya orang tua untuk tetap tenang.
“Jadi ketika anak kita nggak mau makan, kita jangan langsung label-in anak kita. Coba kita menenangkan diri kita dulu sendiri, lalu kita mencari tahu alasan anak kita nggak mau makan,” tambahnya.
Selain membahas soal anak susah makan, Niki juga berbagi cerita mengenai rutinitas family day yang selalu ia nantikan setiap Minggu. Meski di hari Sabtu dirinya atau sang suami, Indra Priawan, masih sibuk bekerja, hari Minggu adalah waktu khusus untuk keluarga.
“Happiness is very simple, family day is very simple. As simple as kita breakfast sama-sama di rumah. Kadang-kadang kalau hari Minggu kita suka kayak bikin pancakes sama-sama atau toast roti, terus kita spread the jam sama-sama gitu,” jelasnya.
Nikita Willy
- Viva/Trisya Frida
Setelah sarapan, biasanya keluarga kecil ini melanjutkan aktivitas dengan jalan-jalan ke mall atau playground sebelum tempatnya ramai.
Niki juga menyinggung soal gaya parenting untuk anak pertamanya, Issa, dan anak keduanya, Nael. Meski metode pengasuhan yang diberikan sama, namun kedua anaknya tetap memiliki karakternya masing-masing.
“Kayak ada yang aku kasih ini atau aku melakukan hal ini, si Issa tuh oke-oke aja, tapi ternyata Nael tidak gitu. Jadi ternyata setiap anak itu beda,” ujarnya.
Untuk Nael, Niki mencoba mengombinasikan bubur dengan finger food. Jika Issa dulu langsung dikenalkan finger food sejak awal, Naie lebih cocok dengan metode kombinasi tersebut. Namun, pada akhirnya Nael tetap lebih tertarik pada finger food.
Pengalaman Nikita Willy ini menjadi gambaran nyata bahwa setiap anak memiliki kebutuhan dan respon yang berbeda. Bagi para orang tua, penting untuk tidak terburu-buru melabeli anak susah makan dengan GTM, melainkan memahami penyebabnya dan mencari solusi terbaik.