Disebut Meromantisasi Kesedihan Lewat Film, Umay Shahab: Aku Basically Cengeng
- VIVA.co.id/Rizkya Fajarani Bahar
Jakarta, VIVA – Umay Shahab kini melebarkan sayapnya di industri perfilman Tanah Air, bukan hanya sebagai aktor tetapi juga produser sekaligus sutradara. Lewat film Perayaan Mati Rasa yang akan dirilis pada 29 Januari 2025, Umay Shahab unjuk kebolehannya sebagai seorang sutradara. Di film ini, ia sekaligus menjadi aktor dengan lawan main Iqbaal Ramadhan. Berperan ganda untuk film tersebut, Umay Shahab mengaku hanya ingin menyampaikan ide dan perasaannya langsung kepada para penonton.
Sebelum dirilis, film ini kerap menjadi bahan pembicaraan netizen di media sosial. Film yang diproduksi oleh Sinemaku Pictures ini bahkan disebut-sebut sebagai film yang terlalu meromantisasi kesedihan seseorang.
Padahal menurut Umay Shahab, sebagai seorang pembuat film dirinya harus jujur dalam bercerita. Film ini sedikit banyak menggambarkan bagaimana karakter Umay Shahab di kehidupan nyata yang memang hatinya sangat mudah tersentuh.
"Kalau dibilang meromantisasi kesedihan sebenarnya nggak pernah sih. Aku cuma emang menceritakan. Aku basically cengeng dan aku ngerasa sebagai filmmaker, aku harus jujur dalam bercerita. Jadi bukan meromantisasi. Emang saya air matanya cetek aja. Jadi saya mau nyampaikan apa yang paling jujur yang ingin saya sampaikan. Ketakutan saya terhadap kehilangan orangtua, saya hadirkan dalam bentuk film Perayaan Mati Rasa," kata Umay Shahab, dalam konferensi pers Festival Perayaan Mati Rasa x Sinemaku Day, di Jakarta, Minggu 19 Januari 2025.
Film Perayaan Mati Rasa mengisahkan perjuangan seorang remaja laki-laki bernama Ian Antono (Iqbaal Ramadhan). Ia mempunyai mimpi besar untuk menjadi seorang musisi hingga bertekad mengejar mimpinya tersebut bersama band yang dibentuknya. Ian mempunyai seorang kakak bernama Uta Antono (Umay Shahab) yang menimbulkan dinamika dalam kehidupannya.
Lewat film ini, Umay Shahab hendak merealisasikan rasa takut kehilangannya supaya penonton yang menyaksikan film ini juga dapat memetik pelajaran berharga. Umay Shahab mengaku cuek meski dapat banyak gunjingan dari netizen dan menganggap itu sebagai pikiran negatif mereka saja.
"Kalau orang mau nganggepnya ini adalah mengomersialisasikan air mata atau segala macam, ya mungkin emang negative thinking aja bawaannya. Jadi basically ini memang sesuatu yang ini aku bicarakan aja di film," jelasnya.
