Fachri Albar Ditangkap Lagi Terkait Narkoba, Polisi: Ini Penangkapan Ketiga Sejak 2007
- VIVA.co.id/Shalli Syartiqa
Jakarta, VIVA - Aktor Fachri Albar kembali berurusan dengan hukum setelah ditangkap aparat kepolisian terkait dugaan penyalahgunaan narkoba. Penangkapan dilakukan oleh Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat pada Minggu malam, 20 April 2025, sekitar pukul 20.00 WIB di kediamannya di kawasan Jakarta Selatan.
“Iya benar, kami mengamankan FA (Fachri Albar) di rumahnya di Jakarta Selatan. Saat ditangkap, yang bersangkutan berada seorang diri,” ungkap Kasat Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Vernal Armando Sambo kepada wartawan, Selasa 22 April 2025.
Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman terhadap kasus ini. Kompol Vernal belum mengungkapkan secara rinci jenis narkotika yang diamankan dalam penangkapan tersebut. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Fachri Albar ditahan polisi
- VIVA.co.id/Maria Margaretha
Ia menyebut keterangan lebih lanjut mengenai barang bukti dan hasil pemeriksaan lanjutan akan disampaikan oleh Divisi Humas Polri dalam waktu dekat.
“Untuk jenis narkotika yang ditemukan masih kami dalami. Informasi lebih lengkap akan kami rilis melalui Divisi Humas,” tambah Vernal.
Ini bukan kali pertama Fachri Albar terjerat kasus narkoba. Aktor yang dikenal lewat sejumlah film layar lebar dan serial televisi ini sebelumnya pernah ditangkap atas kasus serupa pada tahun 2007 dan 2018.
Fachri Albar Tersandung Kasus Narkoba
- VIVA/Muhamad Solihin
Dengan penangkapan kali ini, Fachri tercatat telah tiga kali terlibat dalam perkara penyalahgunaan narkotika dalam kurun waktu kurang dari dua dekade.
Pada kasus sebelumnya di tahun 2018, Fachri diamankan di kediamannya di kawasan Cirendeu, Tangerang Selatan, dan polisi menemukan barang bukti berupa sabu, dumolid, serta alat isap. Saat itu, ia sempat menjalani rehabilitasi usai ditetapkan sebagai tersangka.
Polisi kini tengah mendalami apakah Fachri hanya sebagai pengguna atau ada keterlibatan lebih jauh, termasuk kemungkinan jaringan pengedar yang terhubung dengannya.
Penyelidikan juga difokuskan pada sumber perolehan narkotika serta apakah ada pihak lain yang terlibat dalam kasus ini.
Penangkapan ini kembali membuka diskusi publik terkait efektivitas rehabilitasi dan pembinaan terhadap pengguna narkoba, terutama dari kalangan publik figur yang memiliki pengaruh besar di masyarakat.
Banyak pihak menyoroti pentingnya pendekatan komprehensif, mulai dari pencegahan, rehabilitasi, hingga penegakan hukum yang konsisten.
Pihak kepolisian menyatakan akan segera menggelar konferensi pers untuk memberikan informasi lebih lengkap, termasuk hasil tes urine dan temuan barang bukti di lokasi penangkapan.