Aksi Nyeleneh Andre Taulany Antar Galon di Atas Moge, Ada Apa?
- IG @andreastaulany
VIVA – Sebuah video berdurasi kurang dari satu menit tiba-tiba viral di jagat maya: Andre Taulany, lengkap dengan pakaian serba hitam dan helm full-face, meluncur di jalan raya menunggangi motor gede (moge) ikonik sambil mengapit dua galon air di samping jok. Bukan adegan film laga, melainkan bagian dari kampanye terbaru Air Minum Biru—depo air minum isi ulang yang dikenal mengusung harga “sepertiga AMDK”.
Tak sekadar aksi keren, video tersebut menjadi pembuka kolaborasi resmi antara PT Biru Semesta Abadi (pemilik waralaba Air Minum Biru) dengan Andre sebagai Brand Ambassador. Lewat konsep “misterius pembawa galon”, Andre menggabungkan citra biker hobiannya dengan pesan sederhana: akses air minum higienis, sehat, sekaligus terjangkau kini mudah didapat.
Bagi publik figur yang kenyang pengalaman di musik, komedi, dan talk show, menerima tawaran kampanye ini bukan keputusan sulit.
“Saya pribadi sudah lama pakai Air Minum Biru untuk kebutuhan sehari-hari, mulai dari masak sampai minum di rumah. Selain hemat, ya praktis juga. Jadi waktu diajak Biru buat mendukung kampanye ini, saya langsung mau," kata Andre dalam keterangannya.
Andre Taulany
- ist
"Konsepnya seru dan dekat banget sama keseharian saya, apalagi tema motoran yang memang sudah jadi bagian dari hidup saya juga. Lewat kampanye ini, saya harap makin banyak orang tahu bahwa akses ke air minum isi ulang berkualitas itu gampang dan Air Minum Biru bisa jadi pilihan juara buat semua,” lanjutnya.
Adegan “galon naik moge” sengaja diracik tim kreatif agar kontras: barang rumah tangga yang identik dengan kesan berat, dibawa lincah di atas superbike. Visual ini sukses mencuri perhatian warganet—terbukti dari lonjakan mention “galon moge” di Twitter/X dan ribuan komentar di TikTok dalam hitungan jam.
Meski tampil fun, kampanye ini menyorot fakta pahit: Kementerian PUPR mencatat konsumsi air bersih perkotaan rata-rata 144 liter/kapita/hari, tetapi masih ada ±9 % penduduk Indonesia yang belum mendapatkan air minum layak. Banyak keluarga terpaksa mengandalkan sumur gali dengan risiko pencemaran tinggi.
