Bank Mandiri Bidik Investasi Pembiayaan Hijau di AIPF 2023

Wakil Direktur Bank Mandiri Alexandra Askandar dalam acara AIPF 2023
Sumber :
  • Bank Mandiri

VIVA – Dalam gelaran ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023, Bank Mandiri membidik kerjasama di bidang keuangan berkelanjutan (sustainable financing). Selain mendorong transisi ekonomi hijau, tangguh dan inklusif, penerapan keuangan berkelanjutan ini juga berperan penting dalam memerangi perubahan iklim. 

Mau Sukses? Ini 5 Investasi Penting dari Grace Tahir yang Wajib Dilakukan, Nggak Cuma Soal Uang

Menteri BUMN Erick Thohir  menyebutkan bahwa langkah Mandiri tersebut sejalan dengan salah satu agenda utama dalam AIPF 2023. Agenda tersebut adalah  infrastruktur hijau dan rantai pasokan yang berketahanan.

Dua agenda utama lainnya adalah transformasi digital dan ekonomi kreatif, berkelanjutan; serta pembiayaan inovatif.

Vinfast Investasi Rp 4 Triliun Bangun Pabrik Mobil Listrik di Subang, Siap Produksi 50 Ribu Unit

"Pembicaraan para pemimpin dalam AIPF, diskusi panel, dan pertemuan bisnis, fokus pada tiga bidang penting tersebut," ujar Erick.

Sementara itu, Bank Mandiri sebagai market leader green financing di industri perbankan, Bank Mandiri secara konsisten mengembangkan produk keuangan berkelanjutan, baik dari sisi pembiayaan hijau (green financing) maupun dari sisi pendanaan (sustainable funding). 

Legenda NBA Shaquille O'Neal Jadi Miliarder Berkat Meniru Strategi Investasi Ala Jeff Bezos

“Penyaluran green financing ini sekaligus merupakan bentuk dukungan Bank Mandiri terhadap pemerintah menuju ekonomi rendah karbon, di mana penerapannya mengedepankan prinsip-prinsip keuangan  berkelanjutan atau Environment, Social and Governance (ESG),” ujar Wakil Direktur Bank Mandiri Alexandra Askandar dalam acara AIPF 2023, Jakarta (6/9/2023).

Alexandra menjelaskan, hingga semester 1-2023, penyaluran portofolio berkelanjutan Bank Mandiri mencapai Rp242 triliun. Bila dirinci, pembiayaan untuk kategori hijau mencapai Rp115 triliun, sementara untuk kategori sosial mencapai Rp127 triliun. 

Adapun beberapa sektor yang mendominasi antara lain sektor pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) sebesar Rp95,6 triliun, energi terbarukan (renewable energy) sebesar Rp8,9 triliun, eco-efficient products Rp4,7 triliun, transportasi ramah lingkungan (clean transportation) Rp3,2 triliun, serta sektor hijau lainnya Rp 2,8 triliun. Untuk mendukung peningkatan Green Financing, Bank Mandiri juga terus melakukan pengembangan solusi keuangan berkelanjutan lainnya.

“Bank Mandiri telah membentuk ESG unit yang berfungsi sebagai control tower dalam implementasi aspek berkelanjutan serta telah memiliki ESG financing desk yang mampu menawarkan berbagai solusi keuangan berkelanjutan yang inovatif dalam mengakselerasi ekonomi rendah karbon, seperti green loan, transition financing, serta Sustainability Linked-Loan (SLL)” tegas Alexandra.

Untuk mendukung pertumbuhan green financing, Bank Mandiri juga mengembangkan berbagai instrumen pendanaan berkelanjutan. Pada 4 Juli 2023 Bank Mandiri telah menerbitkan instrumen Green Bond tahap I senilai Rp 5 triliun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya