Ternyata, Windy Aisah Sudah Suka Angkat Berat Sejak TK

Windy Cantika Aisah, Atlet Angkat Besi Indonesia
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

VIVA – Lifter Indonesia, Windy Cantika Aisah tampil memukau pada ajang SEA Games 2019 di Manila, Filipina. Atlet yang baru berusia 17 tahun tersebut sukses meraih medali emas dari Angkat Berat di nomor 49 kilogram putri. 

MotoGP Balaton Park Ricuh! Alex Marquez dan Jack Miller Kena Grid Penalty 3 Posisi

Perjuangan Windy Cantika hingga mempersembahkan medali emas rupanya tidak mudah. Dia harus melalui rintangan berat sejak kecil. 

Hal itu diceritakan ibunda Windy, Siti Aisah kepada VIVAnews di kediamannya, Cimaung, Kabupaten Bandung, Selasa 3 Desember 2019. Siti menuturkan, bahwa anak bungsunya itu mulai tertarik mempelajari angkat besi sejak masuk Taman Kanak-kanak (TK). 

Pecco Bagnaia Ungkap Terobosan Besar di Latihan MotoGP Austria 2025

"Dia mulai dari angkat sapu atau pipa. Ya begitulah ikut-ikutan kakaknya karena memang atlet angkat besi juga," ujar Siti.

Ibunda peraih emas SEA Games 2019 Windy Cantika Aisah, Siti Aisah.

Fasilitas Olahraga dan Pemulihan Modern Hadir di Sayan, Bali

Besar dari lingkungan keluarga yang mengeluti cabang olahraga angkat besi, membuat Windy semakin antusias. Windy kerap memanfaatkan fasilitas seadanya untuk belajar angkat besi. 

"Lama kelamaan ayahnya inisiatif bikin dari kaleng biskuit tambah semen terus dicetak, kemudian dimasukin pipa. Iya dari pada latihan jauh kata ayahnya," tutur wanita yang berdinas di Diskoperindag, Kabupaten Bandung. 

Fasilitas sederhana itu, kata Siti, masih tersimpan rapih di depan rumahnya. Bahkan, Windy sesekali mencoba menggunakan fasilitas tersebut untuk berlatih. 

"Windy sih punya cita-cita ingin membangun tempat angkat besi yang layak bagi masyarakat di sini, karena kalau latihan di luar jaraknya lumayan jauh sekitar 20 menit," ucapnya. 

Ibunda peraih emas SEA Games 2019 Windy Cantika Aisah, Siti Aisah.

Alex Marquez

Alex Marquez Ungkap Penyebab ‘Bencana’ di MotoGP Jepang

Alex Marquez sebut hari Jumat MotoGP Jepang 2025 sebagai bencana usai crash di FP1. Gagal ke Q2 langsung, ia harus berjuang lewat Q1 demi jaga peluang gelar dunia.

img_title
VIVA.co.id
26 September 2025