MSIG Serenity Cup 2025 Bawa Semangat Sportivitas dan Dorong Sepak Bola Wanita Indonesia ke Level Baru
- istimewa
Jakarta, VIVA – Trofi ASEAN Women’s MSIG Serenity Cup 2025 yang menjadi simbol baru dari turnamen sepak bola wanita paling bergengsi di Asia Tenggara, pertama kali singgah di Jakarta pada akhir pekan lalu (20/7). Kehadirannya di Indonesia menjadi pembuka rangkaian Tur Trofi di ASEAN, membawa semangat sportivitas, inspirasi, dan harapan baru bagi kemajuan sepak bola wanita yang terus berkembang di kawasan ASEAN.
MSIG bangga menjadi mitra utama pertama dalam sejarah turnamen ini, sebuah tonggak bersejarah yang menandai komitmen MSIG dalam memberdayakan perempuan dan memajukan olahraga ini di kawasan ASEAN. Sebagai bagian dari jaringan global MSIG, MSIG Indonesia dan MSIG Life memiliki tujuan yang
sama: mendukung pesepakbola perempuan untuk melindungi dan meraih tujuan hidup mereka, baik di dalam maupun di luar lapangan.
Tahun ini, MSIG Serenity Cup akan digelar di Vietnam pada 6-19 Agustus 2025 dan diikuti oleh delapan tim nasional: Filipina, Thailand, Vietnam, Indonesia, Myanmar, Kamboja, Timor Leste, dan Australia.
Sejak pertama kali digelar pada 2004, turnamen ini telah menjadi ajang bergengsi yang menampilkan pertandingan sepak bola berkualitas dan kompetitif serta menampilkan bintang muda perempuan dari seluruh ASEAN. Kini, dengan dukungan MSIG, ajang ini membuka lebih banyak peluang bagi perempuan di dunia olahraga, memperkuat perkembangan tingkat awal, dan merayakan transformasi sepak bola.
Trofi MSIG Serenity Cup dibuat secara khusus oleh pengrajin trofi kelas dunia, Thomas Lyte. Trofi ini menampilkan 10 lengkungan menjulang yang melambangkan negara-negara anggota ASEAN. Masingmasing puncak mewakili perjalanan, kekuatan, dan kontribusi unik setiap negara dalam pengembangan sepak bola wanita.
Secara keseluruhan, kesepuluh puncak ini melambangkan kebersamaan dan aspirasi untuk meraih kesuksesan. Salah satu elemen utama desain trofi ini adalah bentuk yang menyerupai kipas yang tengah mekar, menyatu dengan harmoni bersama 10 puncak tersebut. Bentuk yang elegan dan terbuka ini menggambarkan keindahan, keluwesan, dan membuka potensi besar sepak bola wanita yang terus tumbuh. Lengkungannya yang mengarah ke luar menyiratkan semangat keterbukaan, inklusivitas, dan kebangkitan sepak bola wanita.
Bernard Wanandi, Wakil Presiden Direktur MSIG Indonesia menyampaikan, “Merupakan kehormatan besar bagi kami untuk menjadi sponsor utama ASEAN Women’s MSIG Serenity Cup™ 2025. Turnamen ini menjadi ajang penting yang bermakna untuk mendukung kemajuan sepak bola wanita di Indonesia dan
kawasan Asia Tenggara yang luar biasa. Dukungan ini bukan hanya bentuk komitmen kami dalam pemberdayaan perempuan, tetapi juga bagian dari tanggung jawab kami untuk mendorong pertumbuhan olahraga yang lebih inklusif.”
Tomoyuki Monden, Wakil Presiden Direktur MSIG Life, menambahkan, “Dukungan kami terhadap MSIG Serenity Cup™ sejalan dengan tujuan MSIG Life untuk membantu setiap individu menjalani hidup yang lebih bermakna. Seperti halnya kami memberikan perlindungan finansial, kami juga ingin semakin banyak perempuan memiliki kepercayaan diri untuk mengejar potensi terbaik mereka. Kami percaya, saat =perempuan diberi kesempatan, mereka mampu membentuk masa depan cerah bagi diri sendiri, keluarga, dan komunitasnya.”
MSIG Serenity Cup
- istimewa
Dalam pernyataan terpisah, Manajer Timnas Putri Indonesia Galih Kartasasmita, menyebut tim berada dalam kondisi yang siap dan semakin percaya diri menghadapi turnamen tahun ini. “Dukungan dari MSIG membuka lebih banyak kesempatan bertanding dan eksposur bagi para pemain. Ini merupakan langkah
penting dalam pengembangan profesional sepak bola wanita sebagai industri. Dengan jajaran pelatih berpengalaman dan skuad yang semakin matang, target kami adalah menembus semifinal, bahkan lebih jauh,” ujarnya.
Sebagai bagian dari rangkaian Tur Trofi, MSIG bersama AirAsia dan Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia (ASBWI) menggelar MSIG U-12 Girls Football Festival. Festival ini merupakan sebuah inisiatif pembinaan talenta muda yang bertujuan menumbuhkan bakat pesepak bola perempuan sejak dini dan memperkuat
fondasi sepak bola wanita di Indonesia. ASBWI berada di bawah naungan PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia), induk organisasi sepak bola nasional yang juga merupakan anggota resmi FIFA dan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).
Bersama-sama, mereka memainkan peran penting dalam mengembangkan talenta muda dan memperluas akses sepak bola bagi anak perempuan di seluruh
penjuru Tanah Air, termasuk melalui kegiatan seperti festival ini.
Acara ini dirancang untuk menginspirasi pemain sepak bola wanita usia muda sekaligus melibatkan komunitas yang lebih luas. Sebanyak 120 anak perempuan berusia 6 hingga 11 tahun dari berbagai akademi sepak bola lokal turut ambil bagian dalam kegiatan ini."
Menambah semarak acara, dua pemain Timnas Wanita Indonesia, Mayzura Alifa Yusuf dan Citra Ramadhani, turut hadir berbagi kisah perjalanan mereka. Mayzura, penyerang muda yang telah membela Indonesia di berbagai turnamen AFC, AFF, dan FIFA untuk kelompok U-17, U-19, dan U-20, menceritakan pentingnya kedisiplinan dan pengalaman sejak dini dalam mengembangkan dirinya dari akademi sepak bola hingga kini menjadi bagian skuad nasional.
Sementara Citra, gelandang senior yang telah tampil di laga FIFA melawan Singapura dan Bahrain, mengenang momen paling membanggakannya,
mencetak gol penutup dalam kemenangan 3–0 atas Bahrain di kandang lawan. Gol tersebut merupakan hasil dari kerja keras bertahun-tahun, dimulai dari kompetisi lokal di Samarinda hingga akhirnya masuk tim nasional. Kisah mereka menjadi sumber inspirasi bagi para pesepak bola muda, yang membuktikan bahwa dengan dedikasi, disiplin dan ketangguhan, mimpi setinggi apapun dapat diraih.
Melalui inisiatif ini, MSIG ingin menciptakan pengalaman yang membangun rasa percaya diri, kerja sama, dan ketekunan, nilai-nilai penting yang tak hanya berlaku di lapangan, tetapi juga berguna untuk membentuk generasi masa depan yang lebih setara dan berdaya. Tur Trofi ini akan berlanjut ke negara-negara Asia Tenggara lainnya, seperti Thailand dan Singapura, sebelum turnamen resmi dimulai di Vietnam pada bulan Agustus mendatang