Pengakuan Mengejutkan Mario Barrios Usai Gagal Kalahkan Manny Pacquiao
- x.com/HelloLakwatsera/sta
VIVA – Petinju asal Amerika Serikat, Mario Barrios, dibuat takjub oleh performa luar biasa Manny Pacquiao dalam duel kelas welter WBC di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas. Meski usianya sudah menyentuh 46 tahun, Pacquiao tampil lincah, tangguh, dan penuh tenaga sepanjang 12 ronde.
Barrios, yang 16 tahun lebih muda dan berstatus sebagai pemegang sabuk juara dunia WBC, tak bisa menyembunyikan keterkejutannya melihat kegigihan Pacquiao di atas ring. Ia bahkan mengaku kesulitan mengimbangi stamina dan kecepatan sang legenda asal Filipina.
"Benar-benar gila. Staminanya. Dia masih bisa tampil. Dia kuat banget. Dan, Anda tahu, kecepatannya benar-benar luar biasa dan dia punya segalanya. Dia masih petinju yang sukar untuk dihadapi," ujar Barrios, dikutip dari USA Today.
Duel yang berlangsung Minggu 20 Juli 2025, siang waktu Indonesia itu sendiri berakhir imbang alias majority draw, setelah dua juri memberi nilai 114-114 dan satu juri memberi keunggulan tipis 115-113 untuk Barrios.
Barrios mengungkap, dirinya datang ke laga tersebut dengan strategi untuk “membuat Pacquiao merasa tua”. Namun yang terjadi justru sebaliknya—Pacquiao tampil seperti belum kehilangan taji.
"Rencananya saat berada di sini adalah membuat dia merasa tua. Tetapi, dia punya kaki yang bagus, dia punya stamina yang banyak. Dan dia masih punya jiwa petarung," kata Barrios yang memegang gelar juara dunia kelas welter WBC sejak 2023.
Pacquiao sendiri menjalani pertarungan ini setelah empat tahun vakum dari dunia tinju profesional. Terakhir kali ia naik ring pada 2021 dan mengalami kekalahan angka dari Yordenis Ugas.
Meski lama absen, Pacquiao tetap disiplin menjaga kebugaran dan menjalani latihan intensif layaknya masa jayanya dulu. Ia pun menjelaskan kunci utama bisa tampil kompetitif di usia kepala empat.
"Kerja keras saja. Kerja keras dan kemudian disiplin. Seperti itu," kata Pacquiao singkat.
Dengan penampilan impresif ini, Pacquiao membuktikan bahwa usia hanyalah angka. Ia tetap jadi lawan yang tak mudah ditaklukkan—bahkan oleh juara dunia sekalipun.