Raih Hasil Buruk, Kurniawan Dwi Yulianto Siap Temani Pelatih Mundur dari PSPS Pekanbaru

Kurniawan Dwi Yulianto
Sumber :
  • Instagram @bertuah1955.id

Pekanbaru, VIVA – Awal musim Championship 2025/2026 menjadi periode sulit bagi PSPS Pekanbaru. Dua laga tanpa kemenangan membuat klub berjuluk Askar Bertuah berada dalam sorotan tajam suporter. Tekanan pun berujung pada mundurnya pelatih kepala Ilham Romadhona, bahkan legenda timnas Indonesia Kurniawan Dwi Yulianto ikut menyatakan siap lengser.

Championship (Liga 2) 2025/26 Dimulai: Daftar 20 Peserta, Pembagian Grup, dan Format Kompetisi

PSPS mengawali musim dengan hasil mengecewakan usai kalah 0–4 dari FC Bekasi City. Situasi semakin panas ketika menjamu PSMS Medan di Stadion Kaharuddin Nasution, Minggu (21/9).

Padahal, PSPS sempat unggul 3–1. Namun, konsentrasi pemain buyar di babak kedua dan gawang yang dikawal Erlangga Setyo kebobolan hingga laga berakhir imbang 3–3.

Dukungan Baru Iringi Tekad PSS Sleman Kembali ke Super League

Dengan demikian, PSPS hanya mengoleksi 1 poin dari 2 laga awal Championship.

Usai laga kontra PSMS, suporter langsung menyuarakan kekecewaan. Mereka menuntut pelatih Ilham Romadhona mundur karena gagal memberikan hasil terbaik.
Ilham pun menanggapi dengan sikap tegas.

Persipura Luncurkan Jersey Baru, Simbol Kebangkitan dan Identitas Papua

“Hari ini saya angkat kaki dari sini. Apapun itu, saya yang bertanggung jawab,” ujar Ilham di hadapan suporter dikutip di Instagram @bertuah1955.id.

Pelatih berusia 45 tahun itu mengakui masalah fokus, komunikasi antar pemain, serta aspek psikologis tim menjadi penyebab utama jebloknya performa PSPS.

Kurniawan Dwi Yulianto Ikut Disorot

Bukan hanya Ilham, Direktur Teknik PSPS yang juga legenda timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, turut terseret. Ia menyampaikan permintaan maaf kepada suporter dan menyatakan siap mundur apabila diminta manajemen.

“Saya akan mengikuti apapun keputusan manajemen. Kalau memang harus mundur, saya siap,” kata Kurniawan.

"Bahwa marwah Riau adalah segala-galanya, saya mengucapkan minta maaf yang sebesar-besarnya karena dalam 2 pertandingan ini kami belum bisa memberikan kemenangan yang sebenarnya kita idam-idamkan bersama.”

"Yang kedua berterima kasih yang sebesar-besarnya karena dukungan dari teman-teman semua yang militan,” tegasnya.

Owner PSPS, Gede Widiade, menegaskan pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh. Manajemen berencana mengumpulkan pelatih, direktur teknik, dan pihak terkait lainnya di Jakarta sebelum tim menjalani laga ketiga Championship.

Situasi ini membuat masa depan kursi kepelatihan PSPS Pekanbaru menjadi tanda tanya besar. Klub harus segera bergerak cepat memperbaiki lini pertahanan, meningkatkan fokus pemain, dan menenangkan suporter agar kondisi internal tidak semakin goyah.

PSPS masih memiliki jalan panjang di Liga 2, namun langkah manajemen dalam beberapa hari ke depan akan sangat menentukan nasib klub musim ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya