Sikap AFC Usai FIFA Hukum Malaysia
- the-afc.com
VIVA – Konfederasi Sepakbolala Asia (AFC) memberikan tanggapan resmi terkait sanksi keras FIFA terhadap Federasi Sepakbola Malaysia (FAM) dan tujuh pemain naturalisasi Harimau Malaya.
Keputusan FIFA diumumkan pada Jumat, 26 September 2025. Sanksi tersebut langsung menggemparkan publik Malaysia, mengingat tujuh pemain naturalisasi mereka dinyatakan bersalah menggunakan dokumen palsu.
"AFC telah memperhatikan keputusan yang diumumkan oleh Komite Disiplin FIFA pada 26 September soal FAM dan beberapa pemain terkait pelanggaran Kode Disiplin FIFA. AFC mengakui keseriusan masalah ini dan dampak potensi yang muncul dari keputusan ini," tulis pernyataan resmi AFC.
Lebih lanjut, AFC menegaskan akan memantau perkembangan kasus tersebut. "AFC akan meninjau situasi ini secara saksama sesuai dengan peraturan yang berlaku setelah proses FIFA selesai. AFC tidak mengomentari investigasi dan/atau proses yang telah selesai dan/atau sedang berlangsung, yang sepenuhnya berada di bawah kewenangan Komite Disiplin dan Etika AFC," sambung AFC.
Seperti diberikan sebelumnya, FIFA menemukan adanya pemalsuan dokumen yang dilakukan FAM demi menurunkan tujuh pemain naturalisasi saat melawan Vietnam di Kualifikasi Piala Asia 2027.
Pertandingan itu berlangsung di Stadion Nasional Bukit Jalil, 10 Juni 2025, dan berakhir dengan kemenangan telak 4-0 untuk Harimau Malaya.
Atas pelanggaran tersebut, FAM dijatuhi denda sebesar 350 ribu franc Swiss atau sekitar Rp7,3 miliar.
Sementara itu, tujuh pemain naturalisasi yang dimaksud adalah Facundo Garces, Gabriel Palmero, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, Joao Figueiredo, Jon Irazabal, dan Hector Hevel. Mereka masing-masing dikenai denda 2.000 franc Swiss atau setara Rp41,7 juta.
Tak hanya itu, para pemain juga dijatuhi larangan berpartisipasi dalam seluruh aktivitas sepakbola selama 12 bulan. Hukuman ini berlaku sejak tanggal keputusan diumumkan, yakni 26 September.
Dalam rilis resminya, FIFA menegaskan bahwa ketujuh pemain tersebut melanggar Pasal 22 Kode Disiplin FIFA terkait pemalsuan dan penggunaan dokumen palsu.