Indonesia Berpotensi Besar Tambah Koleksi Medali Emas di Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022

VIVA Sport – Manajer Tim Taolu Kontingen Wushu Indonesia, Herman Wijaya, melihat potensi besar tim Merah Putih untuk menambah koleksi medali emasnya di Kejuaraan Dunia Wushu Junior VIII/2022.

Pria yang juga pemilik Sasana Rajawali Sakti ini, melihat peluang Indonesia menambah medali emas lagi masih cukup terbuka dari nomor taolu. Bahkan, dia sangat yakin bisa mendapatkan lebih dari satu medali emas. Mengingat, perlombaan ini masih berjalan hingga Sabtu, 10 Desember 2022.

"Kita masih berpeluang menambah 3 medali emas lagi," ujar Herman Wijaya, Kamis 8 Desember 2022.

Dalam jadwal yang tertera pada Jumat 9 Desember 2022, masih terdapat sejumlah nomor taolu yang akan dilombakan. Mulai dari qiangshu kategori A dan C putra dan putri, taijiquan kategori B putra dan putri, dan nangun kategori B putra.

Pada hari terakhir, ada nomor qiangshu kategori B putra dan putri, duilian kategori A putra dan putri, serta kategori lainnya.

Selain nomor taolu, Indonesia juga masih menyisakan satu wakil di nomor sanda, yakni Denis Darmawan. Denis melaju ke babak semifinal kelompok junior kelas 52 kg putra setelah mengalahkan Abdelouhab dari Aljazair.

Di babak semifinal yang akan dimainkan Jumat 9 Desember 2022, Denis akan berhadapan dengan Hua Van Doan (Vietnam) yang mengalahkan Islam Turarov dari Kazakhstan di perempat final.

"Saya yakin Denis bakal mampu mengatasi atlet Vietnam. Kita sudah mempelajari pola permainan atlet Kazakhstan yang  dikalahkannya. Bahkan, kita juga telah menyiapkan strategi khusus untuk menghadapi Hua Van Doan," kata pelatih Sanda Indonesia, Muhammad Slamet.

Sejauh ini, Garuda Muda telah mengoleksi 7 emas, 2 perak dan 2 perunggu. Pencapaian ini bukan hanya melampaui target 6 medali emas yang dicanangkan Pengurus Besar Wushu Indonesia, tetapi, terus menempatkan Indonesia sebagai pimpinan klasemen sementara Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022.

Airlangga Sebut Tembaga RI Masuk AS Bebas Tarif, Ini Alasannya

Ada sejumlah komoditas yang dibutuhkan AS yang akan dikenakan tarif lebih rendah bahkan hingga 0 persen, seperti misalnya produk-produk olahan dari tembaga.

VIVA.co.id

1 Agustus 2025