PBPI Gelar Sirkuit Nasional, Siapkan Timnas Padel Menuju Panggung Dunia

Ketua Umum PBPI, Galih Dimuntur Kartasasmita
Sumber :
  • PBPI

VIVA – Olahraga padel makin dilirik. Pengurus Besar Padel Indonesia (PBPI) mulai serius membangun tim nasional, salah satunya lewat penyelenggaraan sirkuit nasional. Ajang perdana digelar di Jakarta lewat Indonesia Padel Open 2025.

Eks Arsenal Juara Piala Dunia dan Medali Perak Olimpiade Berbagi Motivasi untuk Anak-anak Indonesia

Event ini berlangsung di Padel Pro Kemang, Jakarta Selatan, 22-25 Mei 2025. Jakarta jadi kota pertama dari empat seri sirkuit nasional yang akan digelar tahun ini.

“Ini langkah awal pembentukan timnas padel Indonesia. Sirkuit ini akan menjadi ajang seleksi dan scouting nasional,” ujar Ketua Umum PBPI, Galih Dimuntur Kartasasmita, Jumat 23 Mei 2025

Kepengurusan Akuatik Indonesia 2025-2029 Diresmikan, Anindya Bakrie Gaet Para Legenda dan Tokoh Nasional

Setelah Jakarta, Sirkuit Indonesia Padel Open 2025 akan berlanjut ke Bandung dan Surabaya. Seri pamungkas akan digelar di Bali pada Agustus dan dikemas seperti Grand Slam.

Di Jakarta, sebanyak 36 pasangan putra dan delapan pasangan putri ambil bagian. Galih mengakui partisipasi atlet putri masih minim dan berharap ke depan makin banyak perempuan menekuni padel.

Atlet Berburu Buah Tangan di Fornas 2025

“Kamisdorong agar lebih banyak wanita ikut serta. Kita butuh regenerasi,” katanya.

PBPI juga menerapkan sistem peringkat dari hasil sirkuit untuk memudahkan pemetaan atlet timnas, termasuk untuk menghadapi Kualifikasi Piala Dunia Padel pada Oktober mendatang.

“Kamis pakai sistem ranking. Ini akan bantu seleksi timnas,” imbuh Galih.

PBPI optimistis padel bakal jadi cabang resmi Olimpiade 2032. Karena itu, persiapan harus dimulai dari sekarang.

“InsyaAllah 2032 padel masuk Olimpiade. Kamis punya waktu 7 tahun untuk membangun kekuatan nasional,” jelas Galih, yang juga anggota DPR.

Meski belum masuk SEA Games 2025 dan ASEAN Games 2026, PBPI yakin padel akan dipertandingkan di edisi berikutnya.

Sirkuit ini juga terbuka untuk ekspatriat, dengan syarat ketat. Mereka wajib berpasangan dengan atlet Indonesia dan memiliki izin tinggal resmi (KITAS).

Pembukaan ajang ini dihadiri Deputi Pengembangan Industri Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta, serta Sekjen KONI, Ade Lukman.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya