Viral Pengelola Ponpes Menolak Dievakuasi dari Bahaya Erupsi Gunung Semeru

VIVA Trending - Video seorang pengelola pondok pesantren (ponpes) menolak dievakuasi oleh petugas dari bahaya erupsi Gunung Semeru viral di media sosial.

Video itu diunggah oleh akun Instagram @andreli_48 yang melansir dari VT@syaifularieef, Senin (5/12).

"4 Desember 2022 ponpes yang ada di Supiturang tidak mau dievakuasi, padahal ada di zona merah," tulis narasi dalam video unggahan tersebut.

Dalam unggahan video itu memperlihatkan petugas gabungan SAR sedang menjemput warga-warga yang bangunannya terdampak erupsi Gunung Semeru di dusun-dusun,  Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Tampak beberapa petugas SAR, polisi dan TNI mendatangi bangunan yang sudah sepi dari penghuni. Namun, petugas mencari ke belakang dan menemukan seorang pria berbaju gamis putih yang diduga pengelola ponpes.

Pria ini menolak imbauan petugas untuk dievakuasi ke lokasi yang lebih aman. Ia mengaku memilih bertahan dengan 15 santrinya yang berada di dalam bangunan.

"Saya berterima kasih kok (red-atas imbauannya), tapi masalah ini saya yang bertanggung jawab," ujar pria berpeci haji kepada petugas.

"Bapak ini menyatakan pernyataan sikap bahwa masalah keselamatan santri-santrinya urusan beliau," tegas petugas.

Petugas juga menegaskan bila terjadi sesuatu kepada keselamatan santri-santri tersebut lepas dari tuntutan hukum. Setelah diamini oleh pengelola pesantren, petugas pamit meninggalkan mereka.

Seperti diketahui Ponpes itu bernama Pondok Pesantren Nurul Barokah - Hidayah, Dusun Umbulan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Kuasa Hukum Santri Korban Dugaan Penganiayaan di Ponpes Gus Miftah Beri Penjelasan

KDR (23) seorang santri asal Kalimantan di Pondok Pesantren atau Ponpes Ora Aji, diduga menjadi korban penganiayaan.

VIVA.co.id

31 Mei 2025