Terungkap Asal Usul Joget Gemoy Prabowo Subianto: Happy Aja
- Istimewa
VIVA Trending – Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dikenal dengan joget gemoy yang menjadi ciri khasnya selama proses kampanye berlangsung. Kendati sudah memasuki masa tenang, sosok Prabowo Subianto tak lepas dari joget andalannya tersebut yang sudah terkenal seantero negeri.Â
Mungkin bagi sebagian pendukungnya yang belum tahu, bahwa ada asal usul di balik joget gemoy yang kini jadi ciri khas capres dari paslon nomor urut 2 tersebut.
Berawal dari bincang-bincangnya bersama Deddy Corbuzier di kanal YouTube pribadinya pada Selasa 13 Februari 2024, ia mengungkapkan bahwa ada cerita di balik joget gemoy tersebut.
Awalnya dalam video YouTube tersebut, sang pemandu podcast yakni Deddy Corbuzier dibuat bertanya-tanya alasan Prabowo Subianto harus berjoget seperti itu di dalam setiap kesempatan. Mengingat, karena joget yang diusung Menteri Pertahanan ini membuat banyak orang yang akhirnya jadi ikut tren tersebut.
"Karena gini pak, saya boleh protes? Kan yang saya suka, saya katakan suka, enggak ya saya bilang enggak suka. Ini yang saya enggak suka, gara-gara seorang Prabowo Subianto, satu Indonesia jogetnya begini," kata Deddy Corbuzier di kanal YouTubenya.
"Kenapa begitu pak? Saya mulai terganggu," tanya Deddy lebih lanjut. Scroll untuk baca selengkapnya berikut ini.
Cerita di Balik Joget Gemoy
Joget gemoy yang sudah mendarah daging di jiwa Prabowo Subianto dan para pendukung capres 02 ini rupanya memiliki cerita menarik yang mungkin belum semua orang tahu.
Rupanya, ada latar belakang Prabowo Subianto memilih gaya joget gemoy yang khas dengan dua tangan yang menjulur ke samping. Usut punya usut ternyata masih ada kaitannya dengan kisah pewayangan,yang pernah diajarkan oleh sang kakek.
"Kakek saya orang Jawa dari Banyumas, zaman itu belum ada televisi, jadi hiburannya wayang," kata Prabowo Subianto mulai bercerita.
Menurutnya dalam cerita wayang itu khususnya wayang orang, sang kakek merasa senang dengan sosok tokoh Pandawa dan Kurawa. Di mana gerakannya seperti orang yang sedang melakukan pencak silat.
"Pandawa dan Kurawa, pertempuran antara baik dan jahat. Dalam wayang itu, koreografi, pertempurannya banyak menggunakan silat, pencak silat," tandasnya lebih lanjut.