Viral! Penipuan Loker PRJ Diimingi Jadi Tim Media, Pelamar Dimintai Biaya Segini

ilustrasi penipuan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andry Arifin

VIVA – Pekan Raya Jakarta (PRJ) merupakan acara tahunan yang digelar sebagai rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun Kota Jakarta. PRJ menghadirkan berbagai tenant yang menawarkan makanan, kosmetik, baju, hingga kendaraan. Tak hanya itu, acara ini juga dimeriahkan dengan adanya panggung musik yang diisi oleh penyanyi kenamaan Tanah Air.

11 Anggota Keluarga Mafia di Tiongkok Dijatuhi Hukuman Mati

Penyelenggara biasanya akan membuka lowongan pekerjaan (loker) dengan berbagai bagian untuk berkontribusi pada PRJ. Mulai dari staf tiket, menjaga tenant, SPG, hingga menjadi reporter internal. Meskipun termasuk pekerjaan temporer, loker PRJ selalu disambut antusias oleh pencari kerja (jobseeker). Antrean untuk menaruh lamaran selalu mengular dari tahun ke tahun.

Sayangnya, peminat yang begitu besar dimanfaatkan segelintir orang untuk melancarkan aksi kejahatan yang mengatasnamakan pihak PRJ. Pemilik akun TikTok @pratiwiaess menjadi salah satu korban penipuan loker PRJ. 

BGN Bakal Tanggung Biaya Korban Keracunan MBG, Begini Skemanya

Ilustrasi meminjam uang.

Photo :
  • Dok. Kredivo

Dalam keterangan unggahan tertulis bahwa ia dan 49 korban lainnya dijanjikan akan bekerja di PRJ sebagai Tim Media. Proses perekrutan terjadi secara internal, yaitu dari mulut ke mulut. Pelaku memungut biaya atas loker tersebut kepada setiap orang.

Kata Polisi soal Penipuan Modus KTP Digital yang Sasar Wali Kota Jakpus

"Kronologi smlm kita 49 orang kena tipu dijanjiin mau jadi tim medianya @Jakarta Fair kita direkrut dari temen ke temen. di pungut biaya 1 org 175-800 ribu," tulis akun tersebut.

Ia juga diimingi akan mendapat upah Rp 325 ribu per hari. Pada tanggal 18 Juni-14 Juli, para korban sudah menerima pembagian tugas dan area kerja selama acara PRJ berlangsung. 

Ilustrasi ID Card

Photo :
  • Freepik

Namun, sampai hari-H korban tidak kunjung mendapatkan kartu identitas (ID Card) yang menjadi penanda bahwa mereka merupakan Tim Media resmi PRJ. Korban pun harus menunggu berjam-jam untuk menunggu mendapatkan kartu identitas tersebut.

"Tapi pas hari H , id card tidak dibagikan karena penanggung jwb yg megang id card ditunggu berjam" gada dtg juga. kita nunggu dr jam 3 sore smpe jam 9 mlm," imbuhnya.

Sampai akhirnya, pelaku memberikan alasan bahwa dia juga korban ditipu oleh atasannya bernama Ute. Menurut pengakuan pelaku, Ute adalah orang yang bertanggung jawab memegang ID card korban yang merupakan pelamar. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya